News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Deklarasi SMURP Dorong Kebangkitan Produk Nasional, Setop Gunakan Produk Terafiliasi Israel

Editor: Matheus Elmerio Manalu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan SMURP mendorong kebangkitan produk nasional dengan mengganti produk-produk terafiliasi Israel di depan Istana Negara, Senin (20/5/2024) siang.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Palestina (SMURP) mendeklarasikan penggantian produk-produk terafiliasi Israel demi mendorong kebangkitan produk-produk dalam negeri.

Koordinator Nasional SMURP Imam Budi Mansyur meyakini kualitas produk-produk nasional sudah mampu bersaing dengan produk-produk terafiliasi Israel. Dia berharap Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal kebangkitan produk-produk nasional.

“Momentum hari kebangkitan nasional ini harus jadi momentum kebangkitan produk nasional. Kami pun meyakini upaya kebangkitan produk nasional ini bisa dimulai dengan mengganti produk-produk terafiliasi Israel atau produk-produk genosida,” ujar Koordinator Nasional SMURP, Imam Budi Mansyur dalam orasinya di depan Istana Negara, Senin (20/5/2024) siang.

Imam Budi Mansyur juga meyakini masyarakat Indonesia sadar bahwa sekarang sudah banyak produk-produk nasional yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk asing, khususnya yang terafiliasi Israel.

"Saya yakin semua orang menyadari bahwa banyak produk nasional kita yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Ini dapat dijadikan referensi dan model bagi kebangkitan produk-produk nasional," tegasnya.

Lebih lanjut, Imam menegaskan semangat penggantian atau peralihan produk ini juga dipicu solidaritas terhadap keadaan masyarakat Palestina yang terus menjadi korban kejahatan Israel.

Baca juga: Gus Nadir Protes Pencatutan Namanya oleh Market Leader AMDK Terkait Boikot Produk Israel

"Selain sebagai negara yang memiliki hubungan sejarah yang kuat, kewajiban konstitusionalitas memang mengharuskan Indonesia melakukan pembelaan terhadap Palestina. Salah satunya, dengan ikut melakukan aksi boikot produk terafiliasi Israel dan mengalihkannya kepada produk-produk nasional," jelasnya.

Gerakan SMURP mengajak masyarakat beralih dari produk-produk terafiliasi Israel ke produk-produk dalam negeri.

Mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri

Secara keseluruhan, Imam meyakini mengganti penggunaan produk-produk terafiliasi Israel juga akan mampu mengurangi ketergantungan dan importasi terhadap produk-produk luar negeri. Mantan aktivis HMI ini percaya bahwa era kebangkitan produk nasional Indonesia tinggal selangkah lagi.

"Motivasi kita tentu ingin mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri yang terafiliasi dengan Israel. Apalagi selama kurun waktu 6 bulan terakhir ini, (merujuk data) tekanan terhadap penggunaan produk-produk pendukung Genosida itu memang besar sekali. Ini semestinya bisa menjadi momentum besar untuk mendorong kebangkitan produk nasional,” ungkapnya. 

Baca juga: Pengacara Muslim Sebut Aksi Kampanye Boikot Produk Israel dari YKMI Sudah Sesuai dengan Konstitusi

Dijelaskan juga oleh Imam bahwa SMURP sendiri sedang merancang model advokasi isu-isu Palestina seperti yang tengah semarak berlangsung di luar negeri. Misalnya dengan membuat Palestine Solidarity Camp untuk mengkonsolidasikan kekuatan kelompok Mahasiswa yang bersolidaritas pada persoalan Palestina.

SMURP pun menuntut Pemerintah Indonesia membuat aksi konkret untuk menghentikan kejahatan Israel dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

“SMURP ingin berfokus pada konsolidasi Mahasiswa dan akademisi pro-Palestina. Kurang lebih sudah ada 10 kampus di Jakarta yang menyatakan diri ingin bergabung dalam Palestine Solidarity Camp. SMURP ingin menjadi bagian dari gelombang protes global untuk perjuangan Palestina,” ujar dia.

Baca juga: Gencar Ada Aksi Boikot Produk Israel Picu Perusahaan Lokal untuk Buka Lapangan Kerja Baru

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini