"Soal beliau mengatakan akan pulang ke Kota Solo menjadi rakyat biasa, sungguh kita menghormati. Tetapi beliau juga mesti menghormati pula keinginan sebagian besar rakyat, terutama lapisan bawah. Bahwa kehadiran Pak Jokowi masih sangat dinantikan dan dirindukan," katanya.
Dengan masuk partai politik, kata dia, Presiden Jokowi masih bisa ikut menentukan arah bangsa kedepan. Mengingat demokrasi pada tataran kekuasaan di Indonesia mekanismenya hanya melalui partai politik.
Ia mengatakan bahwa partai yang cocok bagi Jokowi adalah yang memiliki sifat terbuka.
"Saya juga sepakat dengan pendapat salah seorang pengamat, Pak Jokowi pilih partai yang membawa sifat terbuka. Sehingga secara legacy, tidak ada istilah beban hutang budi. Di sisi lain, saya melihat, partai ini butuh sosok figur kuat. Pak Jokowi itu bukan kuat lagi tapi sangat kuat! Jadi. klop," imbuh Isnaini.
Relawan kata Isnaini menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan partai terbuka yang mana yang dinilai tepat. Menurut dia, masuk partai politik bagi orang seperti Jokowi, bukan sebuah keniscayaan.
Baca juga: Puan Maharani dan Jokowi Akrab di WWF Bali, Hasto PDIP Sebut Tugas Kenegaraan
"Saya ingin mengatakan bahwa ini pilihan realiistis. Menyikapi perkembangan politik bangsa saat ini dan cenderung ke depan. Pilihan realitis karena Pak Jokowi itu membawa filosofi Politik Kebangsaan. Tidak bisa berhenti begitu saja !" pungkas Isnaini.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi merupakan politikus PDIP. Namun belakang Jokowi sudah tidak dianggap lagi bagian dari PDIP sebagaimana disampikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.
"Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? yang benar saja," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2024).