News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisioner KPAI: Kasus Pornografi Anak Meningkat Efek Game Online

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan saat difoto usai wawancara khusus di Studio Tribun Network, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Apakah KPAI bisa memberikan panduan kepada orang tua terkait dengan masalah kekerasan yang meningkat akibat game online?

Sekali lagi orang tua penting sekali ya posisinya sebagai garda terdepan yang menyelamatkan anak ya karena betapapun peraturan regulasi sudah memberikan proteksi tetapi peran orang tua juga tetap diperlukan.

Misalnya dalam game diawasi, pilih yang diarahkan anak untuk memilih game yang sesuai dengan usia ya. Jangan misalnya anak usia 5 tahun diarahkan untuk memilih game untuk orang dewasa tentukan itu ibarat obat juga kan dosisnya berbeda.

Lalu waktu ya anak orang tua harus disiplin ya, tegas terhadap waktu, jangan sampai membiarkan anak berlama-lama untuk main game karena itu anak waktu istirahatnya akan berkurang, waktu belajar akan berkurang, waktu bersama orang tua juga akan berkurang dan yang lain-lain.

Ngomongin orang tua agak sedikit, ada beberapa berita belakangan ini Pak bagaimana sebenarnya game online yang mengarahkan judi online ini juga kan berdampak kepada keluarga, perceraian, mungkin anak-anak juga tidak mendapatkan haknya. Itu ada peningkatan juga Pak pelaporannya di KPIA?

Judi online KPAI belum menerima laporan atau pengaduan. Yang ada selama ini adalah KPAI melakukan pengawasan di lapangan. Kalau pengawasan di lapangan kami mempercayai data dari Kominfo bahwa sebagian besar judi online itu yang transaksinya itu Rp100 ribu ke bawah.

Tetapi jumlah pemainnya besar sekali. Menteri Kominfo mengatakan bahwa mereka adalah ibu-ibu rumah tangga dan juga anak-anak sekolah. Itu yang harus menjadi perhatian kita semua.

Berarti secara nggak langsung juga game online ini kan ada yang berbayar, kalau misalnya angkanya sama berarti ini klasifikasinya kelas menengah ke bawah yang banyak terlibat?

Ya kalau yang data dari Kominfo begitu. Karena angkanya kan kecil tuh Rp100 ribu ke bawah. Tetapi jumlahnya mencapai puluhan juta yang bermain di angka judi online seperti itu.

Apakah perlu imbauan ini juga disampaikan Kemendikbud karena selain orang tua, anak banyak di sekolah yang juga terlibat game online dan judi online?

Saya kira Kemendikbud yang punya sekolah dimana-mana dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi tentu punya peran yang besar. Jadi selain orang tua di rumah maka peran sekolah, Kemendikbud sangat penting dalam melakukan pencegahan anak-anak supaya tidak menjadi kecanduan game online dan juga judi online.

Jadi Kemendikbud harus memanfaatkan teknologi untuk menciptakan game online yang sebagai sarana edukasi, sarana pembelajaran. Pada saat yang sama juga harus melakukan pencegahan agar game online dan judi online tidak berkembang di kalangan anak-anak sekolah.

Mungkin dijabarkan ciri-ciri anak kecanduan game online yang kemudian orang tua juga harus perhatikan, yang kemudian bisa dibawa juga ke psikolog sebagai upaya penyembuhan bagaimana Pak?

Dari kasus yang ada itu anak-anak yang kecanduan game online pertama dia tidak mau bersosialisasi secara fisik. Misalnya dia lebih banyak di kamar tetapi dia dengan gadgetnya.

Kemudian waktunya juga habis kemudian cenderung dia emosinya juga menjadi tidak stabil karena banyak dipengaruhi oleh aksi-aksi atau konten-konten yang ada di dalam game online itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini