Dalam pertemuan tersebut, Pegi juga mengucapkan permintaan maaf yang mendalam kepada Kartini, mengungkapkan ketakutannya akan kemungkinan pertemuan terakhir mereka.
"Pegi minta maaf kalau pertemuan ini yang terakhir."
"Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," jelas Pegi sebagaimana dituturkan oleh Kartini.
Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.
"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.
Kartini juga menegaskan bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.
"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.
Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.
Ketua RT: Pegi tidak Terlalu Dikenal
Menurut Ketua RT 2/3, di Blok Simaja, Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Aries Lesmana, sosok Pegi alias Perong ternyata tidak terlalu dikenal oleh warga desanya.
Pegi juga disebut jarang bergaul dan lebih sering bermain di luar desa.
"Saya kurang tahu apakah dia sering pulang atau tidak. Terakhir lihat waktu Lebaran kemarin," ujar Aries saat diwawancarai media, Kamis (23/5/2024).
Aries mengatakan Pegi jarang berkumpul dengan teman-temannya dan hanya menyapa tanpa tahu bahwa dirinya adalah ketua RT.
"Orang tua Pegi juga belum pernah mengeluh soal kasus anaknya," ucapnya.
Foto Pegi yang beredar di media sosial dan berita memang menunjukkan rumahnya.
Tetapi Aries mengakui dirinya tidak terlalu mengenal Pegi secara pribadi.