News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Benang Kusut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Penangkapan Pegi Justru Munculkan 'Perang' Kesaksian

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aep, Pegi, dan Kartini (ibunda Pegi). Tertangkapnya Pegi justru membuat pengungkapan pembunuhan Vina Cirebon bak benang kusut. Para saksi saling berbantahan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alih-alih membuat terang benderang, tertangkapnya Pegi Setiawan yang disebut polisi sebagai buron terakhir, justru membuat kasus pembunuhan Vina Cirebon, makin rumit.

Pasalnya, pasca-penangkapan Pegi, bermunculan keterangan antara satu saksi dan saksi lain yang saling bertolak belakang.

Publik mulai meragukan bisakah benang kusut pembunuhan Vina dan Eky ini dapat terurai?

Kasus pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam memasuki babak baru.

Babak baru kasus pembunuhan Vina Cirebon ini bermula dari Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menggelar pra-rekonstruksi kasus dengan terduga Pegi Setiawan alias Perong pada Rabu (29/5/2024).

Pra-rekonstruksi dilakukan di sejumlah titik, mulai dari warung nasi di Jalan Salandra, tempat nongkrong yang digunakan korban, dan lokasi pembunuhan.

Di tengah kasus yang masih dalam penyidikan itu, sejumlah pihak telah mengungkapkan kesaksian mereka. Sebagian menyatakan bahwa pegi adalah pelaku pembunuh Vina.

Namun, sebagian lainnya mengatakan bahwa Pegi bukanlah sosok yang membunuh perempuan berusia 16 tahun itu.

Kesaksian Aep

  • Aep adalah seorang warga Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
  • Ia mengaku menjadi orang pertama yang menyaksikan tindak penganiayaan tersebut.
  • Dalam kesaksiannya, Aep memastikan bahwa Pegi terlibat di dalam kasus pembunuhan Vina.
  • Aep di malam kejadian, mengaku sedang nongkrong di sebuah warung dekat tempat kejadian perkara (TKP).
  • Tak lama kemudian, ia mengaku melihat sekawanan pelaku menyerang Vina dan Eky yang mengendarai sepeda motor.
  • "Terus dikejar-kejar, bicara melempar saya kurang tahu ya (jumlah orang yang terlibat pelemparan). Berhubung saya takut di situ, akhirnya saya pulang saja," ujar Aep.
  • Ia juga mengaku mengenal wajah delapan pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Namun, tidak mengetahui dengan persisi nama mereka.
  • Selain itu, Aep juga menyatakan bahwa sekelompok remaja pembunuh Vina itu sering nongkrong di seberang cuci steam kendaraan tempatnya bekerja.
  • Pada 2016, Aep telah diperiksa polisi dan rencananya akan kembali diperiksa polisi untuk memastikan pelaku yang ditangkap adalah Pegi yang menjadi daftar pencarian orang (DPO) Polda Jabar.

Feri Irianto Ragukan kesaksian Aep

Feri Irianto adalah warga Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat yang meragukan sekaligus membantah keterangan Aep.

Dia menilai ada kejanggalan dari keterangan Aep yang mengaku melihat Pegi dan kawan-kawannya melempari motor Vina serta Eki.

Menurut dia warung yang disebut Aep berada itu jaraknya jauh dengan lokasi kejadian, apalagi situasi gelap karena malam hari.

Menurut dia, lokasi warung sama tempat nongkrong tempat pelemparan itu jauh, kayaknya sangat tidak mungkin kalau Aep melihat detail ada Pegi di situ.

Feri mengatakan, Pegi tidak pernah kumpul-kumpul dan nongkrong di tempat yang dituduhkan Aep.

Bahkan, dia juga mengungkapkan, Aep pernah memiliki masalah dengan mereka yang kini dipidana dalam kasus Vina.

Dia menduga, motif keterangan Aep ini ada unsur ketidaksukaan secara personal.

Kesaksian Ayah, ibu, dan Adik Pegi

  • Ayah Pegi, Rudi Iriawan, membantah keterlibatan anak pertamanya tersebut.
  • Rudi telah bercerai dengan ibu kandung Pegi, Kartini dan kini tinggal di Bandung.
  • Saat kejadian, Pegi sedang bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung.
  • Ia juga membantah keterangan polisi dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon, yang menyebut Pegi mengubah identitasnya menjadi Robi selama bekerja di Bandung.
  • Itu dibantah Rudi lantaran Robi merupakan nama anak keduanya.
  • Rudi memiliki bukti untuk menguatkan alibi Pegi Setiawan berada di Bandung saat pembunuhan tepatnya 27 Agustus 2016.
  • Sementara itu, adik Pegi Setiawan, Lusiana (20) telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Cirebon pada Selasa (28/5/2024).
  • Lusiana diberi sejumlah pertanyaan, termasuk ditunjukkan foto para tersangka lain.
  • Lusiana tegas tidak mengenal para tersangka dan hanya mengetahui foto kakaknya yang kini telah ditahan.
  • Kedatangannya ke kantor polisi, untuk mencari keadilan karena Lusiana yakin Pegi tidak terlibat pembunuhan.
  • Ibu Pegi, Kartini menegaskan bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak ada berada di Cirebon.
  • "Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujar dia.
  • Menurutnya, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.
  • Kartini menuturkan, anaknya sempat mengaku hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.

Pengakuan Saka Tatal

Saka Tatal, mantan terpidana kasus pembunuhan Vina mengaku didatangi polisi terkait tiga terduga pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Namun menurut Saka, dari foto yang ditunjukkan kepolisian, tak ada wajah Pegi Setiawan yang saat ini ditetapkan menjadi tersangka.

Pengakuan ini disampaikan Saka di salah satu kafe pada Sabtu (1/6/2024) malam.

Diakuinya, dirinya didatangi pihak kepolisian sebelum penangkapan terhadap Pegi.

Tepatnya, beberapa hari setelah film Vina tayang di bioskop.

Lebih lanjut, Saka menyebut bahwa polisi juga menanyakan apakah ia mengenali foto-foto tiga DPO.

Namun, Saka lagi-lagi menyebut jika dirinya tak mengenali wajah para DPO.

Dari foto-foto tersebut menurut Saka, tak ada wajah Pegi Setiawan yang ditunjukkan.

Menurutnya, foto Pegi yang ditunjukkan berbeda dengan Pegi yang ditangkap.

Ciri-ciri Pegi yang ada di foto disebutnya berkulit bersih dan rambutnya ikal.

Sebelumnya, dalam konferensi pers Minggu 26 Mei 2024, Polda Jawa Barat merespons isu salah penangkapan Pegi Setiawan alias Perong di kasus pembunuhan Vina.

Polisi menegaskan Pegi adalah pelaku dari kasus yang terjadi di Cirebon pada 2016 itu.

"Kita yakinkan bahwa PS adalah ini. Kita sudah menyita sejumlah dokumen terkait dengan identitas, baik KK maupun ijazah. Kita yakinkan bahwa ini adalah PS alias Pegi Setiawan," kata Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Minggu (26/5/2024).

Surawan juga merespons pernyataan bahwa Pegi adalah korban salah tangkap dan dinarasikan sengaja dikorbankan.

Menurut Surawan, setelah didalami, hanya Pegi yang menjadi DPO dari kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini