Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jabatan Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI resmi diserahterimakan dari Laksda TNI Retiono Kunto, S.E., CRMP., M.A.P., M.Tr.Opsla kepada Brigjen TNI Taufik Budi Santoso di PMPP TNI Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (3/6/2024).
Sertijab dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr(Han)., M.Tr.Opsla., sesuai Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep 570/V/2024, tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan dalam lingkungan TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam amanatnya yang dibacakan Dadi mengatakan PMPP TNI merupakan perpanjangan tangan Panglima TNI dalam mengemban tugas misi pemeliharaan perdamaian.
PMPP TNI, kata Agus, mengambil peran yang signifikan guna mendukung kebijakan politik luar negeri pemerintah RI berkaitan tugas pokok TNI dalam menjaga perdamaian dunia di bawah PBB.
Baca juga: Penggalangan Intelijen dalam Revisi UU Polri Dinilai Bertabrakan dengan Tupoksi BIN dan BAIS TNI
Agus mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian Retiono dan istri selama melaksanakan tugas yang penuh dedikasi dan loyalitas, profesional dan militan serta turut membina istri prajurit yang tergabung dalam IKKT Pragati Wira Anggini.
Agus juga mengucapkan selamat melaksanakan tugas dan semoga sukses kepada Taufik dalam mengemban amanah jabatan tersebut.
"Saya yakin dedikasi dan loyalitas profesionalisme dan militansi Jenderal sesuai peran tugas pokok serta fungsi organisasi tidak pernah pudar," kata Agus dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Senin (3/6/2024).
Sertijab tersebut dilakukan terhitung dua hari setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara kesiapan pemerintah mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina dalam forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura pada Sabtu (1/6/2024).
Saat itu, Prabowo menyoroti konflik yang terjadi di Ukraina dan Palestina, khususnya situasi di kota Rafah, Palestina belakangan ini.
Informasi dihimpun, serangan udara Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah pada Minggu (26/5/2024) malam menuai kecaman dari masyarakat dan pemimpin-pemimpin dunia.
Dalam serangan tersebut, dilaporkan warga sipil di antaranya puluhan anak-anak dan perempuan terbunuh.
Sementara itu, ratusan lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Baca juga: Pengamat Angkat Suara Soal Pemerintah Beri Izin Ormas Keagamaan Kelola Tambang
Menyoroti hal tersebut, Prabowo menekankan pentingnya dialog diplomatik dan solidaritas nasional.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sesi Special Address pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024 yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Singapura pada Sabtu (1/6/2024).
"Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata," kata Prabowo dalam keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan, Sabtu (1/6/2024).
"Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," sambung Prabowo.
Ia menyatakan ndonesia berkomitmen untuk mendukung gencatan senjata yang komprehensif dan permanen sebagai langkah penting menuju solusi nyata dan langgeng untuk perdamaian antara Israel dan Palestina.
Dengan demikian, lanjut dia, perdamaian yang nyata di kawasan tersebut dapat terwujud.
Pemerintah Indonesia bersama dengan banyak negara lain di dunia saat ini, kata dia, meyakini satu-satunya solusi nyata untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara.
Prabowo menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza.
Jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata dia, pemerintah Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
Selain itu, kata dia, pemerintah Indonesia juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak.
"Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan," kata dia.
"Nasionalisme harus seimbang dengan kemanusiaan. Patriotisme harus dilunakkan dengan kebijaksanaan dan penghormatan terhadap semua warga dunia. Mari kita bekerja menuju kebaikan bersama," sambung Prabowo.
Baca juga: LIVE: Prabowo Ungkap Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza hingga Mahfud MD Soroti Tapera
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar menegaskan pergantian Komandan PMPP TNI dan pernyataan Prabowo dalam forum IISS terkait kesiapan pemerintah mengirimkan pasukan perdamaian TNI tidaklah berkaitan.
Ia mengatakan, pergantian Komandan pasukan perdamaian TNI sudah direncanakan tiga bulan lalu.
Pergantian Komandan PMPP TNI, kata dia, dilakukan dalam rangka pembinaan personel.
"Tidak ada kaitannya. Pergantian Dan PMPP sudah direncanakan 3 bulan yang lalu (triwulan) dalam rangka pembinaan personel dan pergantian pejabat adalah hal yang wajar dalam suatu organisasi sebagai bagian dari tour of duty," kata Gumilar saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (3/6/2024).