Ia lantas mengirim foto tersebut ke WhatsApp korban agar segera pulang, dengan ancaman “Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan di bakar”.
Briptu FN kemudian menyuruh ART untuk mengajak tiga anaknya bermain di luar rumah.
Setelah itu, Briptu FN dan korban bertengkar di dalam rumah dalam kondisi pintu terkuci.
Tangan kiri Briptu RDW di borgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi dan dalam kondisi duduk di bawah.
Korban pun langsung di siram menggunakan bensin yang sudah di siapkan oleh Briptu FN ke sekujur tubuh Briptu RDW.
Namun, Briptu RDW yang mendapatkan perilaku demikian memilih hanya diam saja.
Setelah itu, Briptu FN menyalakan korek dan membakar tisu yang di pegang menggunakan tangan kanan sambil berkata “Ini lo yang lihaten iki”.
Api kemudian menyambar tangan Briptu FN, kemudian langsung menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin tersebut.
Korban terbakar di sekujur tubuh dan berteriak meminta pertolongan.
Briptu RDW juga berusaha keluar garasi, tapi terhalang mobil, apalagi tangan kirinya dalam keadaan terborgol di tangga lipat.
Saat itu, terdapat saksi Bripka Alvian yang mendengar teriakan minta tolong dari korban.
Saksi tersebut kemudian masuk kedalam garasi dan langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.
Setelah itu, korban pun langsung dibawa ke rumah sakit.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMojokerto.com dengan judul Kondisi Ekonomi Polwan Bakar Suami di Mojokerto Sebenarnya, Pantas Gaji Habis? Teman Beri Kesaksian
(Tribunnews.com/Rifqah/Theresia Felisiani) (TribunMojokerto.com/Ignatia)