TRIBUNNEWS.COM - Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi, mengaku dibentak oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Senin (10/6/2024).
Seperti diketahui, pada hari tersebut, Hasto didampingi oleh kuasa hukumnya menyambangi Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan suap yang melibatkan eks kader PDIP, Harun Masiku.
Pada saat itu, Kusnadi pun turut mendampingi Hasto saat menyambagi Gedung KPK tersebut.
Namun, secara tiba-tiba, dia dipanggi oleh penyidik KPK ke lantai dua Gedung KPK dan diinterograsi.
Lantas, Kusnadi pun mengaku dibentak oleh penyidik KPK tersebut.
Adapun cerita ini disampaikannya setelah membuat laporan ke Komnas HAM pada Rabu (12/6/2024) kemarin.
Kusnadi menceritakan awal mula dirinya diinterogasi oleh penyidik KPK itu ketika disebut dipanggil oleh Hasto.
Pada momen tersebut, dia mengaku tengah merokok di sekitar Gedung KPK.
Baca juga: Komnas HAM Diminta Panggil Kapolri Buntut Penyidik KPK Geledah dan Sita Barang Milik Staf Hasto
Lalu, Kusnadi mengatakan langsung diantar oleh seseorang berbaju dan bermasker hitam yang merupakan penyidik KPK.
"Saya dibilang tuh katanya dipanggi oleh Bapak (Hasto). Saya begitu langsung dipanggil Bapak, langsung ke atas diantar sama tim memakai baju hitan dan memakai masker," kata Kusnadi di Kantor Komnas HAM, Jakarta dikutip dari YouTube Tribunnews.
Namun, Kusnadi menyebut dirinya ternyata tidak dipanggil oleh Hasto dan justru langsung digeledah oleh penyidik KPK yang mengantarnya.
Adapun penyidik KPK itu disebutnya bernama Kompol Rossa Purbo Bekti.
Penyidik itu, kata Kusnadi, langsung meminta ponsel miliknya meski dirinya tidak memiliki kaitan dengan kasus Harun Masiku.
"Saya padahal tidak ada kaitan dengan saksi (Hasto). Beliau bilang katanya Bapak (Hasto) minta HP, ya saya kasih HP tapi nggak sesuai dengan apa yang diomongin Pak Rossa. Di atas saya itu digeledah dan barangnya disita," kata Kusnadi.