News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Cerita Panglima TNI Pernah Suruh Pasukan Tahajud dan Yasinan saat Misi Kemanusiaan ke Palestina

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat acara Silaturahmi dan Tukar Pikiran tentang perang TNI dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia di Gedung MUI Jakarta pada Jumat (14/6/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan hingga saat ini TNI telah melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina sebanyak tiga kali.

Dari ketiga misi kemanusiaan tersebut, ternyata pada misi ketiga ia sempat putus asa karena tidak mendapatkan izin dari Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan 20 paket bantuan dengan berat masing-masing 160 kg.

Dalam paparan yang ditampilkan di layar, misi pengiriman bantuan kemanusiaan ketiga untuk warga Palestina tersebut berlangsung selama 10 hari dari mulai 29 Maret 2024 sampai 7 April 2024.

Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Buru OPM yang Tembak Sopir dan Bakar Mobil di Paniai Papua Tengah

Personel yang terlibat adalah 27 personel.

Mereka terdiri dari satu orang mission commander, 15 kru Super Hercules C-130-J, empat personel tim dukungan logistik, dua orang personel tim pengamanan, dua personel tim penerangan, dan tiga personel liaison officer (LO).

Baca juga: Panglima TNI Pastikan Misi Kemanusiaan dan Perdamaian Ke Gaza Taati Prosedur PBB

Bantuan tersebut dikirimkan melalui metode air drop atau lewat pesawat udara.

Ia menceritakan pesawat Super Hercules tersebut take off dari wilayah Yordania.

Agus mengatakan, hal itu karena Yordania memiliki hubungan diplomatik militer dengan Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat acara Silaturahmi dan Tukar Pikiran tentang perang TNI dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia di Gedung MUI Jakarta pada Jumat (14/6/2024).

"Ini pun, negara (berpenduduk mayoritas) Islam hanya Indonesia yang boleh. Alhamdulillah doanya dari para ulama terima kasih. Itu pun sudah detik-detik terakhir. Kita sudah putus asa, sudah mau pulang. Akhirnya sudah, suruh tahajud dengan baca Yasin di sana. Akhirnya dari Amerika menyetujui," kata Agus.

Agus mengatakan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan intelijen BAIS TNI terkait misi kemanusiaan tersebut.

Namun demikian, upaya negosiasi dari BAIS sempat buntu dengan alasan keamanan berdasarkan perbedaan paham keagamaan.

"Tapi saya bilang, coba negosiasi lagi. Akhirnya hanya satu-satunya negara (mayoritas penduduk) Islam yang pesawatnya digunakan untuk air drop ya Indonesia," kata dia.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pernyataan Panglima TNI Soal Multifungsi ABRI

Ia mengatakan operasi tersebut berakhir sukses.

Seluruh personel yang terlibat dalam misi tersebut, kata dia, kembali dengan selamat ke Indonesia.

"Ini merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga Indonesia di tengah kancah perang kita bisa aie drop di atas tempat saudara-saudara kita yang membutuhkan. Alhamdulillah, kiriman kita bisa berguna bagi saudara-saudara kita yang ada di Palestina," kata dia.

Agus sebelumnya menjelaskan misi pengiriman bantuan kemanusiaan pertama ke Palestina oleh TNI dilakukan menggunakan dua pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara melalui Bandara El Arish Mesir pada tanggal 4 sampai 8 November 2023. 

Pada saat itu, kata dia, ia menjabat sebagai KSAD.

Berdasarkan data yang ditampilkan Agus, operasi tersebut memakan waktu 10 hari.

Jumlah bantuan yang dikirimkan dalam misi tersebut sebanyak 26 ton kebutuhan kritis yang terdiri dari makanan, obat-obatan, woman sanitary, dan pampers.

Personel yang terlibat dalam misi tersebut 44 Personel yang terdiri dari satu personel mission commander, satu personel deputy mission, 34 kru
Hercules C-130 TNI AU, 6 personel pengamanan, dan dua personel penerangan.

"Waktu itu saya bersama para ulama, Ustaz Adi (Hidayat), dan Baznas yang terlibat di situ dan beberapa ulama lainnya. Total bantuan yang dikirimkan adalah 26 ton makanan, obat-obatan, perlengkapan, kebutuhan wanita, dan pampers untuk balita," kata dia.

Baca juga: Personel TNI akan Dikirim ke Gaza Palestina untuk Misi Kemanusiaan, Apa Saja Kemampuan yang Dimiliki

Pada misi pengiriman bantuan kemanusiaan kedua yang dilakukan TNI, kata dia, dilakukan melalui laut dengan mengirimkan KRI Radjiman Wedyodiningrat TNI AL melalui Dermaga El Arish Mesir pada 18 Januari sampai dengan 15 Maret 2024.

Pada saat itu, kata dia, TNI mengirimkan 242 ton kebutuhan kritis seperti makanan, obat-obatan, perlengkapan, kebutuhan wanita, dan pampers untuk warga Palestina.

Berdasarkan data yang ditampilkan Agus, personel yang terlibat dalam misi tersebut 214 personel.

Mereka di antaranya terdiri dari 162 ABK KRI Radjiman Wedyodiningrat, 10 personel Staf Satgas, satu Tim Komando Penyelam dan Penyelamatan Bawah Air (Koppeba) berisi 5 personel, satu tim Kopaska berisi 20 personel, satu tim Denjaka berisi 9 personel, dan satu tim dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) berisi 7 personel.

Agus menjelaskan, terkait dengan bentuk bantuan kemanusiaan yang dikirimkan biasanya pihaknya akan menanyakan terlebih dulu kebutuhan apa yang dibutuhkan.

Untuk itu, ia biasanya berkoordinasi dengan Baznas. 

"Jadi kita harus ada komunikasi antara yang mau mengirim dengan yang ada di sana. Itu yang sudah saya lakukan. Karena beberapa kali bencana alam alhamdulillah saya terlibat. Terakhir di Palu, Covid," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini