News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Selain di IKN, TNI AU Akan Tempatkan Radar Baru dari Prancis dan Ceko di Papua, NTT hingga Sumatra

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi radar. TNI AU bakal pasang radar pertahanan baru yang tengah dalam proses pengadaan di sejumlah wilayah di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan juga Sumatra.

Bobby berharap tahun ini, sekira 4 sampai 5 unit dari 13 radar tersebut dapat rampung dan dipasang khususnya untuk menjangkau wilayah udara di Ibu Kota Negara Nusantara.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Plataran Senayan Jakarta pada Senin (1/7/2024).

"Kita harapkan dalam tahun ini, kita sudah bisa install sekitar 4 sampai 5 site (titik penempatan) radar terutama yang mengcover IKN tadi ya," kata Bobby.

"Seperti yang saya sampaikan. Jadi wilayah udara IKN itu kita akan cover dulu. Sehingga threat (ancaman) yang ada di udara, yang datang dari udara itu bisa kita lakukan identifikasi," sambung dia.

Bobby mengatakan, operasi 13 radar tersebut nantinya akan terhubung dengan 12 radar Retia dari Ceko yang saat ini juga tengah dalam proses pengadaan.

Ia berharap total 25 radar tersebut nantinya dapat menjangkau seluruh wilayah udara di Indonesia.

"Tentunya 13 radar ini akan ber-interoperability dengan 12 radarnya Ceko, dengan (buatan) Retia. Sehingga ini bisa mengcover seluruh wilayah udara Indonesia yang panjangnya itu sekitar 6 ribu km yang lebarnya itu sekitar 2.500 km. Itu nanti akan dicover (dijangkau) radar GCI," kata dia.

Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin usai konferensi pers di Plataran Senayan Jakarta, Senin (1/7/2024). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Selain itu, kata dia, PT Len juga telah menjalin kontrak dengan Kementerian Pertahanan untuk pengadaan satelit observasi.

Proses pengadaan satelit observasi tersebut, kata dia, juga cukup siginfikan.

Rencananya, satelit tersebut akan dilhuncurkan dua sampai tiga tahun mendatang.

"On the top of it, sebagai early warning system juga. PT LEN juga telah berkontrak dengan Kementerian Pertahanan untuk pengadaan satelit observasi. Dan ini progresnya juga sudah cukup signifikan. Kita sudah bisa melihat lah, wilayah Indonesia ini kalau kita melihat dari luar angkasa itu seperti apa," kata dia.

"Tapi nanti sovereign satelitnya itu akan diluncurkan 2 sampai 3 tahun ke depan," sambung dia.

Untuk diketahui, radar GCI buatan PT Len dan Thales mampu memiliki jangkauan mencapai 450 km.

Radar GCI digunakan untuk mengawal pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misi. 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini