Ia hanya mengetahui ciri fisik Mega yang memiliki tubuh gemuk.
"Yang turun motor cuma satu orang, satu orang lagi nunggu di motor."
"Kalau fisik, Mega itu agak sedikit gemuk. Yang satunya lagi itu kurus," imbuhnya.
Menurut Marliyana, Mega belum pernah dipanggil maupun diperiksa polisi terkait kasus Vina.
Minimnya informasi membuat Marliyana tak dapat mendesak polisi untuk mengejar sosok Mega.
Namun, ia berharap, Polda Jabar dapat segera mengungkap misteri kematian adiknya yang sudah berlalu 8 tahun.
"Enggak sih (diperiksa polisi), karena saya belum tahu orang mana. Itulah yang saya bilang, saya informasinya minim karena saya enggak tahu menahu tentang teman-teman dia yang di luar," kata dia.
"Penginnya saya polisi mencari karena keluar dari rumah sama Mega. Ke mananya berarti dia yang tahu."
Baca juga: Lemkapi Sebut Putusan Praperadilan Pegi Setiawan Bukan Akhir Penanganan Kasus Vina Cirebon
Hanya Tersisa 1 Percakapan di Ponsel Vina
Marliyana mengatakan hanya ada satu percakapan atau chat yang tersisa di ponsel Vina seusai diambil dari Polsek Talun, tiga hari setelah pembunuhan.
Menurut Marliyana, ponsel tersebut awalnya tak dapat digunakan lantaran layar terkunci.
"Nah waktu HP sudah di tangan saya, HP-nya belum bisa saya buka karena terkunci layar, sehingga saya minta tolong ke ponakan."
"Sebab, ponakan ini yang setiap hari tidur bareng Vina jadi dekat gitu, sehingga tahu kunci layar HP Vina," ucapnya.
Setelah berhasil membuka ponsel Vina, Marliana mendapati hanya ada kontak keluarga di dalamnya.
Ia menduga ada pihak yang sengaja menghapus percakapan dan kontak di ponsel Vina.