"Ya enggak apa-apa. Mungkin beliau ingin lebih konsentrasi ya buat persiapan menjadi wapres. Bagaimanapun kan kita 5 tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat kompleks dan berat, sehingga butuh konsentrasi penuh," kata Herzaky kepada awak media, Kamis (17/7/2024).
Demokrat kata Herzaky, menghormati apa yang menjadi keputusan Gibran.
Perihal dengan kondisi pemerintahan Solo selanjutnya, Herzaky memandang masih ada mekanisme yang bisa ditempuh, yakni dengan menunjuk penjabat (Pj) Wali Kota.
"Bagaimana hari ini kita juga tahu kan, Indonesia banyak sekali ada pj pj. Ada pergantian juga, ternyata tidak ada keguncangan kok yang signifikan hari ini,"
"Jadi bagi kami ini wajar saja, silakan, kita menghormati pilihan dari Mas Gibran ini. Karena beliau mungkin ingin fokus mempersiapkan diri menjadi wapres ke depannya," kata dia.
4. PKS Apresiasi
Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi keputusan Gibran ini.
"Pertama, bagus mundur. Urusan bangsa jauh lebih besar ketimbang urus satu kota," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).
Meskipun terlambat, Mardani menilai bahwa keputusan Gibran sudah tepat ketimbang tidak mundur.
"Kedua, better late than no. Walau lambat lebih baik ketimbang tidak," ujar anggota Komisi II DPR RI ini.
Apalagi, kata dia, Gibran harus menyiapkan diri sebelum resmi memimpin Indonesia bersama presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ketiga, dengan usia dan pengalaman yang ada, Mas Gibran masih muda dan perlu banyak menyerap dan menyiapkan diri," ungkap Mardani.
5. Golkar Sebut Langkah yang Tepat
Di sisi lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus menilai, keputusan Gibran tepat.