News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Judi Online

Polisi Sudah Tanya Benny Rhamdani Siapa Sosok T yang Sebenarnya: Tapi Belum Dijawab Secara Jelas

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani usai menjalani pemeriksaan terkait sosok T yang diduga sebagai pengendali judi online di Indonesia; di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (29/6/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belum lama ini, publik sempat dibuat heboh karena pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani terkait pengendali bisnis judi online

Pernyataan tersebut menjadi viral karena Benny Rhamdani mengatakan pengendali tersebut adalah sosok T. Sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo hingga membuatnya kaget.

Ternyata, Benny Rhamdani mengatakan ada kekeliruan media dalam menafsirkan pernyataannya.

Baca juga: 5 Poin Pernyataan Benny Rhamdani usai Diperiksa Bareskrim soal Sosok T, Dicecar 22 Pertanyaan

Hal ini diungkap Benny usai menjalani klarifikasi oleh penyidik di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/7/2024).

“Saya ingin menyampaikan kepada rekan-rekan media ada yang misleading dalam pemberitaan,” kata Benny usai diklarifikasi.

Benny menyebut misleading itu terkait konteks sosok T yang disampaikannya dalam rapat internal di Istana Negara bersama Presiden Jokowi saat itu.

Dia menyebut saat itu, dirinya tengah membahas soal tindak pidana perdagangan orang (TPPO), bukan spesifik hanya perjudian online.

“Misleading-nya misalnya ya seolah-olah fokus BP2MI itu fokus judi online padahal pidato saya dan juga yang disampaikan dalam pertemuan internal atau rapat terbatas di istana itu tentang pencegahan tindak pidana perdagangan orang,” ujar Benny.

Kala itu, Benny mengaku bahwa dirinya menjelaskan pekerja TPPO yang diberangkatkan ke Kamboja secara ilegal dipekerjakan dalam bisnis judi online dan penipuan (scamming) online.

“Jadi ketika masuk ke masalah Kamboja ada hubungannya dengan dimana pekerja kita yang diberangkatkan secara ilegal itu dipekerjakan di bisnis judi online dan scaming online,” jelasnya.

Menurut Benny, tak hanya inisial T yang saat itu disampaikan dalam rapat internal di Istana Negara. Namun, ia mengaku juga menyampaikan inisial-inisial lain dalam perkara TPPO.

“Sesungguhnya saat saya menyampaikan dalam rapat internal di Istana karena temanya adalah tema tentang TPPO itu tidak hanya inisial T yang saya sampaikan tapi juga ada inisial-inisial lain,” tuturnya.

Sementara terkait identitas T yang sempat disebutkannya itu, politikus Partai Hanura ini enggan menyampaikannya ke publik.

Baca juga: Tak Hanya Sebut T, Benny Rhamdani Ungkap 5 Sosok Lain di Balik Judi Online: Ada S, RS, hingga MN

Benny mengaku semua hal yang diketahuinya soal sosok T ini sudah disampikan ke penyidik.

“Pokoknya begini, T itu siapa, apakah dia benar pengendali atau tidak, saya sudah tuangkan dalam berita acara yang tadi saya tandatangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik,” ujar Benny.

Polisi tidak tahu siapa sosok T

Polri mengaku belum mengantongi identitas T yang disebut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sebagai pengendali bisnis judi online.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut, Benny belum secara jelas menjawab soal sosok T dalam pemeriksaan klarifikasi pada Senin (29/7/2024).

"Iya, belum (soal pokok materi). Sudah kita tanyakan tapi belum menjawab secara jelas siapa (sosok T)," kata Djuhandhani saat dikonfirmasi, Senin malam.

Dalam pemeriksaan kemarin, Djuhandhani menjelaskan Benny ditanyakan seputar tugas pokok dan kegiatannya sebagai Kepala BP2MI.

Baca juga: Ungkap Inisial T ke Publik, Kepala BP2MI Benny Rhamdani Mengaku Tak Dapat Ancaman: Aman-aman Aja

Penyidik juga menanyakan soal situasi rapat terbatas internal di Istana Negara saat Benny menyampaikan soal sosok T tersebut.

"Kemudian kita sudah melangkah tentang berita-berita di medsos yang beredar, statement (pernyataan) dia, setelah itu (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut," ucap dia.

Jenderal bintang satu ini kemudian menjadwalkan pemeriksaan lanjutan terhadap Benny pada Kamis (1/8/2024) karena pihak Benny mengajukan pemeriksaan kemarin ditunda.

"Yang bersangkutan minta tanggal 5 untuk diperiksa kembali, namun kitakan juga kepengen segera menjawab apa yang diharapkan masyarakat, kita akan mengundang kembali besok tanggal 1 itu," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Benny telah menjalani pemeriksaan klarifikasi oleh Bareskrim soal pernyataannya terkait sosok T yang disebut sebagai pengendali bisnis judi online.

Usai diperiksa sekitar lima jam lebih, Benny mengaku ditanyakan 22 pertanyaan. Namun, ia enggan memberkan rincian materi serta sosok T kepada publik. Ia justru mengeklaim sudah mengungkap sosok T ke penyidik.

“Pokoknya begini, T itu siapa, apakah dia benar pengendali atau tidak, saya sudah tuangkan dalam berita acara yang tadi saya tandatangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik,” ujar Benny setelah rampung diklarifikasi.

Sosok T

Benny sebelumnya menyebut ada seorang berinisial T yang diduga sebagai pengendali judi online di Indonesia.

Baca juga: Benny Rhamdani Mengaku Hanya Bawa Diri Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Soal Sosok Berinisial T

Menurut Benny, sosok tersebut adalah warga negara Indonesia yang mengendalikan bisnis judi online dan scamming atau penipuan online di Indonesia dari Kamboja.

Dia mengungkapkan, hal ini diketahui BP2MI setelah menelusuri kasus penempatan pekerja migran asal Indonesia secara ilegal di Kamboja. Dia pun mengeklaim bahwa T adalah sosok yang selama ini sulit tersentuh oleh aparat penegak hukum. Dia bahkan menjuluki sebagai orang yang kebal hukum selama NKRI berdiri.

“Saya cukup menyebut inisialnya T aja paling depan, yang (inisial huruf) kedua saya enggak perlu saya sebut. Dan ini saya sebut di depan presiden,” ujar Benny seperti dikutip Kompas.com dalam tayangan YouTube BP2MI pada 25 Juli lalu.

“Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu,” kata dia. (Tribunnews/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini