PBNU menduga pembentukan pansus itu ditengarai usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang ingin mengusik penyelenggaraan Haji yang dirancang Kementerian Agama, di mana menterinya merupakan adik Gus Yahya.
PBNU pun merasa dilecehkan atau tidak dihormati atas hal itu.
Terkait tudingan Gus Ipul yang menyebut PKB melecehkan atau tidak menghormati PBNU, Jazilul pun meresponnya.
Jazilul pun merasa heran dengan sikap PBNU yang tiba-tiba terkesan gila hormat.
"PBNU kok tiba-tiba gila hormat. Enggak ada hubungannya, kita ini memperjuangkan aspirasi, ajaran, tuntunan al-sunnah wal-jama'ah di bidang politik. Itulah cara menghormati. Maksudnya gimana menghormati? Menghormatinya begitu. Menjalankan apa yang menjadi ide ideologi perjuangan al-sunnah wal-jama'ah seperti juga NU," jelas Jazilul.
Jazilul mengatakan, pihaknya merasa tidak memiliki masalah apa pun dengan PBNU.
Dia menuding PBNU era Gus Yahya dan Gus Ipul yang justru mencari-cari masalah dengan PKB.
"Kita enggak pernah ada masalah. PKB itu tidak pernah merasa punya masalah dengan Gus Ipul, dengan Gus Yahya. Enggak pernah punya masalah."
"Lihat saja di bawah itu, struktur MWC, struktur PAC PKB, MWC NU, enggak pernah ada masalah. Apa yang mau didudukkan? Enggak pernah ada masalah," terang Jazilul.
Baca juga: Pansus PBNU Mulai Bekerja Hari Ini, Eks Sekjen PKB Lukman Edy Diminta Hadir Nanti Siang
Duduk Perkara
Diketahui hubungan antar elite PBNU dan PKB memanas saat PBNU berencana membentuk Tim Lima untuk kembali merebut PKB.
Selain merasa sebagai pemilik sah PKB, PBNU jugamenilai, PKB di era kepemimpinan Cak Imin sudah melenceng dari sejarah pendirian partai.
Sebelumnya, PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin dan PBNU di era KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sudah beberapa kali bersinggungan.
Di antaranya, saat PKB menggunakan Mars 1 Abad NU.
Kala itu, PBNU kecewa lantaran penggunaan mars tersebut hanya untuk kepentingan politik PKB menjelang Pemilu 2024.