Menurut Gus Yahya, jika ada kerusakan dari mobil yang dibuat, maka pabrik harus menarik kembali barang tersebut.
Hal itu disampaikan Gus Yahya seusai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (3/8/2024).
“Kemarin 'kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” kata Gus Yahya.
Ucapan Gus Yahya itu langsung ditanggapi oleh Cak Imin.
Cak Imin meminta agar PKB tidak ikut merusak PKB.
Hal itu disampaikan Cak Imin melalui akun X (dulu Twitter) pribadinya @cakiminNOW, Minggu (4/8/2024).
Tribunnews.com telah diizinkan oleh Tim Media DPP PKB, untuk mengutip pernyataan Cak Imin tersebut.
"Yang rusak itu Yahya sama Saipul (Ketua Umum dan Sekjen PBNU), kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak," kata Cak Imin.
Menurut Cak Imin, Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah melanggar pernyatannya sendiri yang tidak ingin melibatkan PBNU dalam urusan politik.
"Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU enggak laku kok lanjut mempolitisir PKB," ucapnya.
Baca juga: Gus Yahya Ibaratkan Hubungan PBNU-PKB Seperti Pabrik Mobil: Jika Ditemukan Masalah Ya Harus Ditarik
Waketum PKB Ikut Sentil Gus Yahya dan Gus Ipul
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid turut menyindir Gus Yahya dan Gus Ipul.
Jazilul menganggap Gus Yahya dan Gus Ipul terus berupaya mengganggu PKB.
"Sebenarnya PKB ini sudah menghormati apa yang menjadi hak PBNU untuk menjaga jarak dari seluruh partai politik. Tapi faktanya. Misalnya Gus Yahya dan Gus Ipul, PBNU itu selalu menggembosi. Mengganggu apa yang dilakukan PKB," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024) lalu.
Menurutnya, selama ini tidak ada permasalahan antara PKB dan PBNU.
Hanya saja, kata Jazilul, kedua petinggi PBNU itu terus berupaya menggembosi PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin.
"PKB itu tidak pernah merasa punya masalah dengan Gus Ipul, dengan Gus Yahya. Nggak pernah punya masalah," katanya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Hasanuddin Aco/Chaerul Umam/Igman Ibrahim)