News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Pelajar yang akan Lakukan Bom Bunuh Diri di Tempat Ibadah Batu Ditangkap saat Buang Bahan Peledak

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tersangka kasus terorisme berinisial HOK (19) di Jalan Langsep Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang. Pelajar HOK ditangkap saat mau membuang bahan peledak. Adapun HOK merupakan terduga teroris yang bakal melakukan bom bunuh diri di dua tempat ibadah.

"Setelah itu memang lebih banyak mengikuti pendidikan informal hingga SMA," kata Azwin.

Kemudian, Azwin menuturkan HOK mulai mengetahui adanya jaringan Daulah Islamiyah ketika bergabung dalam sebuah grup di media sosial (medsos) pada November 2023 lalu.

Setelah itu, HOK ditawari oleh seseorang di grup tersebut untuk bergabung di grup medsos lainnya.

Selanjutnya, tersangka pun mau untuk bergabung ke grup tersebut meski harus membayar sejumlah uang yang dikumpulkannya dari uang jajan.

"Yang bersangkutan membayar dengan uang jajannya seperti aplikasi sosial media, kalau mau jadi membernya berbayar kemudian masuk dalam member tersebut," kata Azwin.

Baca juga: Terduga Teroris di Batu Belajar Rakit Bom dari Internet, Densus Temukan Penyimpanan Bahan Peledak

Dalam grup tersebut, Azwin mengatakan HOK dijejali konten-konten berbau propaganda Daulah Islamiyah.

"Seperti video-video eksekusi, video-video peperangan ISIS, kemudian video tentang baiat, kemudian tentang video penjelasan tindakan-tindakan yang dilakukan ISIS sudah sesuai dengan syariat Islam."

"Konten-konten tersebut melalui sebuah grup sosial media," katanya.

Masih Penasaran, HOK Ikut Grup Medsos Lintas Negara

Karena masih penasaran, Azwin menuturkan HOK ikut grup medsos lainnya yang bersifat lintas negara.

Dia mengatakan HOK akhirnya bergabung dengan dua channel Telegram yang berisi tentang pemerangan terhadap pemerintah yang tidak menegakkan hukum Islam.

Bahkan, channel tersebut turut mengunggah video terkait cara membuat bom.

"Kemudian video-video perang Daulah Islamiyah, cara-cara membuat bahan peledak, seri-seri tahuid dalam Daulah Islamiyah, kemudian lagu-lagu dan musik berisi propaganda-propaganda," tuturnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini