Megawati mengaku sudah siap melawan semua pihak yang berniat merebut PDIP.
Karena itu, ia mengajak semua kadernya untuk ikut menemaninya jika dirinya dipanggil KPK.
"Gila, dipikirnya saya takut. Kalau saya dipanggil KPK, kamu ikut semua ya?"
Kader PDIP yang hadir dalam kesempatan itu pun kompak bersorak.
"Emangnya saya pernah main korupsi? Cari aja deh, sampai capek aku mikirin aduh," tandasnya.
Bantah Intimidasi Polri
Dalam kesempatan itu, Megawati membantah isu dirinya melakukan intimidasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ia menilai, pihak yang menyebutnya mengintimidasi Kapolri adalah orang-orang yang tak mengerti aturan.
"Ada orang ngomong lho kok saya katanya mengintimidasi Kapolri."
"Ini orang bukan orang Indonesia kurasa. Masa enggak ngerti aturan," ucapnya.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri: Ada Orang Mau Ambil Alih PDIP, Gile!
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), Megawati merasa mempunyai hak untuk bertemu Kapolri.
Ia juga mengungkit perannya dalam memisahkan TNI dan Polri.
Kala itu, Megawati masih menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
"Saya warga negara Indonesia, saya yang memisahkan Polri, zaman presiden dulu. Terus masa rakyat enggak boleh ketemu Kapolri," ungkap Megawati.
Ketum PDIP itu menegaskan, bahwa dirinya hanya ingin bertemu Kapolri. Bukan untuk melakukan intimidasi.
"Kalau saya bilang mau ketemu Kapolri, Kapolrinya kan mestinya buka pintu. Kalau intimidasi saya enggak ngomong di depan umum," terang Megawati.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Igman Ibrahim/Faryyanida Putwiliani)