Dia mengungkapkan pihaknya telah menangani terkait dugaan diskriminasi dalam sesi rekrutmen di RS Medistra.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen,” ujar Agung dikutip dari Kompas.com.
Agung berjanji, ke depan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap proses rekrutmen.
"Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak,” kata Agung.
Agung mengeklaim, RS Medistra merupakan institusi yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Ruby Rachmadina)