Namun, menurut ICW, kasus ini perlu dipandang sebagai modus dari pihak swasta yang mungkin mencoba memberikan gratifikasi kepada pejabat negara melalui keluarganya.
"Apalagi Kaesang merupakan anak seorang presiden dan adik wakil presiden terpilih, sehingga agar tidak menjadi spekulasi yang semakin berkembang, Kaesang punya tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik keluarganya," kata Peneliti ICW Diky Anandya, Senin (2/9/2024).
Kaesang juga punya kewajiban yang sama untuk mengklarifikasi, seperti anak pejabat lain.
Diky pun meminta KPK untuk tak ragu meminta klarifikasi kepada Kaesang terkait hal ini.
"ICW mendorong agar KPK melakukan upaya klarifikasi terhadap yang bersangkutan," kata Diky.
Koordinasi Penegak Hukum LN
Selain itu, Diky juga mengusulkan agar KPK melakukan langkah cepat.
KPK diminta melakukan korrdinasi dengan lembaga penegak hukum luar negeri (LN) untuk mencari keberadaan Kaesang.
"Kami mendorong agar KPK dapat berkoordinasi dengan penegak hukum di luar negeri untuk menelusuri dari aspek pemberi fasilitas terhadap Kaesang," kata Diky.
Kaesang, seharusnya tidak menghilang di saat dirinya menjadi fokus banyak pihak.
Dugaan gratifikasi buntut Kaesang dan Erina menggunakan jet pribadi ini harus tuntas di mata publik, sebab publik menunggu kebenaran yang terjadi di balik kehidupan mewah anak Jokowi yang konon hanya berbisnis pisang goreng.
Tak Cukup Klarifikasi
Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih menyebut, KPK tak cukup hanya meminta klarifikasi pada Kaesang terkait penggunaan jet pribadi.
KPK, lanjut Yenti, juga harus menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
Yenti menilai KPK harus lebih peka terkait dengan dugaan suap atau gratifikasi untuk meminta jabatan atau proyek melalui Kaesang.
“Jangan-jangan ini adalah suap-menyuap untuk yang lain, tapi melalui yang bersangkutan, melalui Kaesang."