Ujang menyebut, publik perlu menunggu apakah rencana Anies itu hanya wacana atau benar-benar teralisasi.
Apalagi, menurutnya, mendirikan partai tidak semudah yang dibayangkan. Ia memberikan contoh kasus terkait Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang tidak terlalu berkembang signigikan.
Begitu juga, Partai Ummat yang didirikan Amien Rais, yang belum kunjung berhasil memperoleh kursi di DPR.
"Artinya, mendirikan partia baru itu, sekelas Yusril, Amien Rais, yang lama di politik saja sangat sulit untuk bisa masuk ke Senayan. Oleh karena itu, kalau Anies mendirikan partai itu tantangannya tidak mudah," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, tantangan membuat partai baru, satu di antaranya yaitu kebutuhan akan logistik.
"Yang penting mendirikan partai itu (ada) pemodal. Itu yang harus dipahami Anies. Karena mendirikan partai ini tidak murah, sangat mahal," ucapnya.
Kemudian, tantangan lainnya adalah mencari tokoh-tokoh nasional yang ingin bergabung.
Ujang menilai, figur-figur yang memiliki nama, sehingga ketokohannya kuat, itulah yang penting dimiliki partai.
Selanjutnya, kata Ujang, partai baru juga harus memiliki jumlah massa yang besar. Hal tersebut akan membantu penyebar luasan hingga menjaring dukungan publik lebih mudah.
"Tantangan lainnya, harus memiliki jumlah massa yang besar. Kalau enggak, susah untuk menjadi partai yang didukung publik," imbuh Ujang.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Ibriza Fasti Ifhami)