TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampaknya bakal kembali mengganti Ketua Umum.
Hal tersebut karena berhembus kabar bahwa Kaesang Pangarep yang kini menjadi orang nomor satu di PSI bakal hijrah ke negeri Paman Sam.
Jika kabar pindahan Kaesang ke AS benar-benar terjadi maka selama delapan tahun berkiprah di dunia politik, PSI sudah mengganti ketua umum sebanyak tiga kali.
PSI mendeklarasikan diri sebagai partai politik (parpol) tak lama setelah gelaran Pemilu 2014, tepatnya 16 November 2014.
Pada awal terbentuk, PSI dipimpin oleh Grace Natalie.
Estafet kepemimpinan lantas bergulir ke mantan vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha.
Terbaru, parpol yang mengklaim diri sebagai partai anak muda itu mengukuhkan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, sebagai ketua umum.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (Sekjen PSI) Raja Juli Antoni pada Minggu(4/8/2024) lalu sempat mengutarakan bahwa pihaknya bakal segera membahas Plt Ketua Umum mengantisipasi Kaesang Pangarep bakal pindah ke AS menemani sang istri.
Isu Kaesang bakal berpindah ke AS belakangan memang santer muncul sejak putra bungsu Presiden Jokowi tersebut pada Senin(29/7/2024) menyebut lebih memilih fokus menemani istri yang sedang melanjutkan pendidikan Master di Pennsylvania, AS.
Menurut Raja Juli, langkah mendampingi istrinya berkuliah di Amerika Serikat adalah pilihan personal. Raja hanya mengatakan PSI perlu melakukan pembahasan internal lebih dulu.
"Nanti di internal dibicarakan," ujarnya.
Menurutnya, keputusan Kaesang yang akan mendampingi istrinya kuliah merupakan pilihan personal. "Tentu pada saatnya nanti Mas Kaesang akan mengambil keputusan pribadi, tentu diajak ngobrol dengan istri," sambungnya.
Erina berangkat ke Pennsylvania saat sedang mengandung tua alias umur kandungannya memasuki tujuh bulan. Kemungkinan besar Erina Gudono bakal melahirkan di Negeri Paman Sam.
Otomatis sang anak nantinya bakal jadi warga negara AS. Sebagai informasi, sebelumnya artis Nikita Willy juga melahirkan anak pertamanya di Amerika Serikat(AS). Saat itu Nikita menceritakan bahwa putranya hanya memiliki paspor Amerika Serikat.