Persiapan sejak Mei 2024
Lebih lanjut, Lani menceritakan, ia dan teman-temannya menyiapkan seragam untuk dipakai saat menghadiri Misa Kudus bersama Paus Fransiskus.
Mereka mengenakan kemeja putih bertuliskan "Pope Francis” yang dibordir emas di bagian depan.
Sementara, di bagian belakang terdapat nama Keuskupan mereka di Golo.
Selain itu, mereka menggunakan selendang dari tenun berwarna merah bermotif putih.
"Terima kasih karena sudah kasih kita rezeki, kasih kita kesehatan, akhirnya kita bisa sampai di sini. Umat Golo stasi Golo, Rukun Elizabeth, Santo Yohanes, Maria Vianney sama Santa Theresia, dapat salam dari Bapak Paus,” kata Lani semringah.
Lani berharap, umat yang ikut Misa Akbar di GBK bisa meneladani keteguhan Paus selaku penjala umat.
Ia juga berharap, rakyat Indonesia bisa hidup dalam kedamaian.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Pastor Markus Solo, Imam Indonesia Bertugas di Vatikan, Penerjemah Paus
3. Terbang dari Sorong
Cerita lainnya, yakni pria asal Papua, Amat Kusrot (50, menempuh perjalanan 3.935 kilometer dari Sorong ke GBK Jakarta.
Meski begitu, Amat Kusrot mengaku beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti ibadah misa bersama Paus Fransiskus.
“Tidak ada kata lain pertama bersyukur pada Tuhan, yang kedua bahwa pasti suka cita, senang bangga. Pokoknya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” Amat mengungkapkan perasannya kepada Tribun Network, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, momen pertemuan dengan Paus Fransiskus kesempatan yang sangat langka.
Oleh sebab itu, ia tak ingin melewati peristiwa bersejarah itu, sebagai umat Katolik.