News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkes Luncurkan Portal SatuDNA, Indonesia Kini Punya Bank Data Kesehatan 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (9/10/2023).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan portal SatuDNA sebagai kelanjutan dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang tahun ini memasuki tahun kedua. 

Implementasi teknologi genomik dalam bidang kesehatan ini sangat bermanfaat sebagai basis data kesehatan 280 juta penduduk Indonesia.

“Jadi, kedepannya dari 280 juta penduduk, Indonesia akan memiliki data demografi, klinis, dan genomik yang memberikan berbagai peluang dan bermanfaat dalam big data analisis,” kata Menkes Budi pada acara yang bertajuk “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade” yang digelar di Westin Hotel Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Menteri Kesehatan Sebut Ada Kemungkinan Kasus Bullying Maut PPDS, Namun Ditutupi

Menkes Budi menjelaskan bahwa selama dua tahun program BGSi berlangsung, BGSi telah mengumpulkan sekitar 9.000 data klinis, dengan sekitar 6.000 data yang telah melalui tahap penghitungan genome sequence, dan sekitar 4.500 data telah dianalisis. 

Menkes Budi menargetkan, sudah ada 10.000 data genomik yang terkumpul hingga akhir tahun ini, dan 100.000 data genomik dalam waktu lima tahun mendatang.

Menurut Menkes Budi, informasi genomik yang terdapat pada setiap individu di Indonesia akan sangat bermanfaat.

“Datanya dianalisa, sehingga nanti bisa digunakan informasi ini sebagai mekanisme untuk diagnostik dan memeriksa atau terapeutik dan mengobati. Di kesehatan, tugasnya dua, memeriksa dan mengobati, atau istilahnya diagnostik dan terapeutik,” ungkap Budi.

Mengenai pusat riset program genomik ini, riset program BGSi dijalankan oleh sepuluh rumah sakit vertikal yang berfokus pada sepuluh penyakit utama. Ini terdiri dari kanker, penyakit metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, kecantikan dan kebugaran, kesehatan mental, kesehatan ibu dan anak, hingga penyakit langka.

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia menyatakan, salah satu pemanfaatan data genomik dalam bidang kesehatan adalah menentukan jenis obat yang paling cocok untuk individu tertentu. 

“Farmakogenomik itu untuk melihat kecocokan gen dan jenis obat. Karena tidak semua obat itu cocok untuk orang Indonesia atau bahkan spesifik ada individu yang resisten dengan obat tertentu. Nanti itu bisa diakses di aplikasi SatuDNA,” ujar Dirjen Rizka.

Untuk dapat menjadi partisipan SatuDNA, masyarakat dapat mengakses layanan pemeriksaan farmakogenomik secara gratis guna mengetahui informasi kesesuaian pengobatan berdasarkan DNA mereka.

Program dan layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, baik pasien dengan kondisi tertentu maupun individu yang sehat. Pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur SatuDNA di SATUSEHAT Mobile dengan akun yang telah terverifikasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir, mengapresiasi langkah tersebut.

Ia mengatakan, investasi berbasis teknologi genomik juga telah diterapkan di bidang pertanian dan peternakan untuk mengembangkan bibit unggul. Untuk kesehatan manusia, teknologi genomik dapat menjadi bank data kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini