News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpin GKSB DPR RI, Ibas Berharap Hubungan Kerjasama Indonesia-Uzbekistan Meningkat

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rombongan Grup Kerjasama Bilateral Indonesia (GKSB) dari DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Uzbekistan untuk bertemu dengan Oliy Majlis, Parlemen Uzbekistan di Tashkent, Uzbekistan, 11 - 14 september 2024.

Sekaligus memastikan seluruh elemen masyarakat mendapatkan manfaat dan menjaga lingkungan sehat cerdas sejahtera untuk generasi masa depan. 

“Demikian dengan pemilu Uzbekistan mendatang juga akan menghadirkan momen penting untuk membentuk jalan bangsa menuju kesejahteraan yang lebih besar. Kami berharap kolaborasi antara negara kita, antar parlemen Indonesia dan Uzbekistan terus harmonis dan lebih erat menuju tujuan kehidupan bersama tentang kesejahteraan, kesetaraan, dan keberlanjutan,” ujarnya.

Bagi Indonesia, kata Ibas, Uzbekistan adalah mitra strategis penting untuk Indonesia. Sebagai bangsa terbanyak penduduknya di Asia Tengah, Uzbekistan memiliki cadangan besar gas alam, minyak bumi dan batu bara. 

“Lebih luas, Asia Tengah memiliki potensi yang berlimpah terkait sumber daya alam dan secara geografis terletak dilokasi yang strategis. Sehingga merupakan pemain kunci dalam membentuk global landscape politik dan ekonomi dunia,” ucapnya.

Secara sejarah, Ibas menjelaskan wilayah ini terkenal sebagai jantung jalan sutra ‘Silk Road’ dan Uzbekistan telah berperan penting dalam membina daerah terintegrasi. 

Ibas mengakui kepemimpinan Uzbekistan memulai banyak proyek, yang dimaksudkan untuk mempromosikan konektivitas wilayah dan integrasi melalui trans-regional inisiatif. 

“Ini menunjukkan posisi Uzbekistan sebagai pemimpin kunci di wilayah, berkontribusi secara signifikan terhadap stabilitas secara keseluruhan dan perkembangan wilayah,” ucapnya.

Di sisi lain, kata Ibas, Indonesia berdiri sebagai negara terbanyak keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN. 

Dengan penduduk lebih dari 280 juta, Indonesia menghadirkan pertumbuhan yang luas dan miliki pasar konsumen yang strategis.

“Upaya pemerintah dalam menciptakan pekerjaan, peningkatan arus perdagangan dan mendorong daya tarik investasi asing (FDI). Lebih lanjut, membantu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat Indonesia,” kata Ibas.

Selain itu, lanjut Ibas, Indonesia diproyeksikan menambah lebih dari 75 juta orang ke kelas menengah pada 2030. Dengan kelas menengah 130 juta orang, Indonesia memiliki potensi menjadi pasar yang besar. 

"Melampaui  Rusia dan Jepang pada akhir dekade ini, hanya terjadi di belakang daratan Cina, India, dan Amerika Serikat," sebutnya.

Singkatnya, kata Ibas, Indonesia berfungsi sebagai pintu gerbang menuju ASEAN berjumlah 680 juta orang dan bertindak sebagai hub untuk pasar regional dan internasional. 

"Dengan 35 perjanjian perdagangan, termasuk ekonomi komprehensif daerah kemitraan (RCEP)-pakta perdagangan terbesar mencakup perekonomian utama seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Australia- Indonesia memainkan peran penting di global perdagangan,” ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini