News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sorotan Media Asing ke Jokowi: Dari New Hope ke Mulyono. Gabungan antara Kemarahan dan Kekecewaan

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiri: poster Joko Widodo di Majalah Time usai memenangi Pilpres 2014 (kiri) dan aksi demonstrasi massa menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Meskipun ia mendapat dukungan kuat dan peringkat persetujuan yang tinggi selama masa kepresidenannya, kejadian-kejadian baru-baru ini – termasuk dugaan upaya anggota parlemen sekutunya untuk melemahkan demokrasi – telah memicu protes dan kemarahan luas yang mungkin mencoreng warisannya.

Ketidakpuasan ini terutama terlihat di dunia maya, di mana nama “Mulyono” sering digunakan.

Orang tua Widodo mengganti namanya ketika ia masih kecil karena seringnya sakit pada masa kanak-kanak. Dalam budaya Jawa, nama mempunyai arti khusus dan dipercaya dapat mempengaruhi nasib seseorang.

Ribuan massa aksi menggelar unjuk rasa Darurat Indonesia didepan gedung DPR/MPR, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2024). Sejumlah elemen masyarakat sipil, mulai dari buruh, komika, mahasiswa hingga aktivis menggelar aksi demonstrasi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada. Aksi tersebut merupakan bagian dari gerakan darurat Indonesia yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Nama baru ini melambangkan awal baru dan harapan untuk kesehatan dan kesuksesan hidup yang lebih baik.

Dedi Dinarto, analis utama Indonesia di firma penasihat kebijakan publik Global Counsel, mengatakan penggunaan nama lahir Widodo oleh masyarakat Indonesia mencerminkan “ketidakpuasan mereka yang semakin besar” terhadapnya.

“[Ini] merupakan langkah kembali ke pandangan yang lebih mendasar atau tanpa hiasan tentang identitasnya, yang menunjukkan adanya jarak dari citra baik yang telah ia tanam selama menjabat,” kata Dedi.

Bulan lalu, protes nasional meletus terhadap usulan perubahan undang-undang yang dianggap oleh banyak orang sebagai perebutan kekuasaan oleh Widodo untuk memperkuat pengaruh politik keluarganya beberapa minggu sebelum ia meninggalkan jabatannya.

Baca juga: Roy Suryo dan Sindirannya ke Budi Arie Setiadi Soal Akun Fufufafa di Kaskus yang Viral

Perubahan tersebut akan membuka jalan bagi putra bungsu presiden yang akan keluar, Kaesang Pangarep, untuk mencalonkan diri sebagai gubernur provinsi dan dapat mempengaruhi hasil pemilihan gubernur Jakarta yang berpengaruh.

Protes di Indonesia berkecamuk ketika anggota parlemen menunda rencana untuk mengubah undang-undang pemilu.

Tuduhan serupa juga diajukan terhadap Widodo tahun lalu, setelah perubahan konstitusi pada menit-menit terakhir memungkinkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan foto bergambar Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ke dalam bingkai di Sentra Pigura, Jalan Katapang Kaler, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). Ppelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024 baru akan dilaksanakan pada 20 Oktober mendatang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

 

Gibran akan menjabat bersama presiden terpilih Prabowo Subianto pada bulan Oktober. Wilson telah membangun persepsi publik yang positif selama dua masa jabatannya, namun hal ini kini terpukul, kata Wilson.

“Hal ini terjadi karena upayanya untuk campur tangan dalam proses demokrasi untuk mengkonsolidasikan kepentingan keluarganya yang bertentangan dengan pemahaman hukum dan moral banyak orang tentang bagaimana seharusnya politik dilakukan,” katanya.

Tertinggi dan terendah

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini