“Profesionalisme dan dedikasi Anda akan menginspirasi generasi mendatang. Semoga kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran selalu menyertai Anda dan keluarga,” ujar Abduhakimov.
Dalam pidatonya, dia juga sempat menjelaskan panjang tentang kerja Megawati saat menjabat di jajaran eksekutif Indonesia.
Baca juga: Lewat Tulisan Tangan, Megawati Beri Pesan dan Harapan Untuk Research Center Al Bukhari di Uzbekistan
Menurutnya, Megawati, menurutnya, sudah membawa Indonesia melewati masa sulit dalam sejarah Indonesia, khususnya setelah krisis tahun 1998.
Ia juga membeberkan hubungan seorang Megawati dengan ayah sekaligus Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
“Merefleksikan masa lalu, kami mengenang ayah Anda, Presiden Sukarno, dan kontribusinya yang penting bagi politik dunia. Ia adalah tokoh pendiri Gerakan Non-Blok dan advokat yang kuat untuk kemerdekaan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang,” kata Abduhakimov.
“Pada tahun 1956, saat berkunjung ke Samarkand, Presiden Sukarno menjadi pemimpin asing pertama yang berziarah ke makam Imam Al-Bukhari. Ia dengan senang hati menggambarkan orang-orang Uzbekistan sebagai ‘Jauh dari mata tetapi dekat di hati’. Kini, banyak orang Indonesia mengikuti jejaknya, mengunjungi Uzbekistan sebagai bagian dari wisata religi,” jelasnya.