News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Mayat Mengapung di Bekasi

Kecurigaan Komisi III DPR Terkait Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi Hingga Minta Polisi Transparan

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rombongan Komisi III DPR RI mendatangi lokasi ditemukannya 7 mayat di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (24/9/2024). Komisi III DPR RI meminta kepolisian transparan dalam menangani kasus tewasnya tujuh orang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Anggota Komisi III DPR RI mendatangi lokasi ditemukannya 7 mayat remaja di Kali Bekasi, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (24/9/2024).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, rombongan Komisi III DPR RI ini datang sekira pukul 10.53 WIB dengan menggunakan bus dan kendaraan roda empat.

Baca juga: Kriminolog Nilai Tawuran Jadi Akar Permasalahan Kasus Penemuan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi

Kedatangan para pejabat Komisi III ini disambut dengan guyuran hujan yang cukup deras.

Terlihat sejumlah pejabat hadir dalam kunjungan ke lokasi ini yang di antaranya yakni Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.

Baca juga: Polisi Pastikan 7 Mayat Remaja yang Ditemukan di Kali Bekasi Masih di Bawah Umur: Kira-kira 14 Tahun

Selain itu, hadir pula Anggota Komisi III DPR lainnya seperti Arteria Dahlan, Nazaruddin Dek Gam, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, Heru Widodo, hingga I Wayan Sudirta.

"Kita dalam keprihatinan dalam suasana duka yang mendalam atas berpulangnya 7 saudara-saudara kita. Hari ini kami komisi III DPR dalam konteks kunjungan spesifik ya pak Kapolres ya, intinya kami disini kami ingin lebih tahu kejadian yang sebenarnya," kata Habiburokhman di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi.

Minta Polisi Transparan

Komisi III DPR RI meminta kepolisian transparan dalam menangani kasus tewasnya tujuh orang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Hal ini dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.

"Intinya kami di sini ingin lebih tahu kejadian yang sebenarnya, kami ingin ini semua dilakukan penyelidikan yang transparan dan dicek latar belakangnya apa, sampai kejadiannya seperti apa," kata Habiburokhman.

Habiburokhman meminta jangan sampai ada isu atau tuduhan yang tidak berdasar sehingga kasusnya tidak bisa terbuka secara terang benderang.

Penemuan tujuh jasad terjadi di Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). (Tribunnews.com/Reynas)

"Situasi di sini seperti apa sehingga tidak timbul asumsi-asumsi, tuduhan-tuduhan yang tidak pas," ungkapnya.

Selain Habiburokhman, turut hadir anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan, Nazaruddin Dek Gam, Habib Aboe Bakar Al Habsyi, Heru Widodo, hingga I Wayan Sudirta.

Baca juga: Polisi Sempat Selamatkan 4 Remaja Lain yang Ceburkan Diri di Kali Bekasi, Kasus 7 Mayat Terapung

Suara Ledakan

Polisi menyebut ada suara ledakan sebelum tim Patroli Perintis Presisi mendatangi sebuah warung kopi di Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi.

Diketahui, di tempat tersebut merupakan tempat berkumpulnya puluhan orang sebelum akhirnya tujuh orang tewas akibat menceburkan diri ke kali.

"Jadi hanya ada bunyi ledakan, kalau yang saya interogasi ya, kita tidak tahu ledakan itu," kata Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi di lokasi, Selasa (24/9/2024).

Meski begitu, Sukadi belum bisa memastikan apakah suara ledakan itu merupakan dari letupan senjata api (senpi) saat membubarkan para remaja yang berkumpul itu.

"Saya sampai saat ini belum tahu (tembakan senpi), hanya ledakan katanya dari saksi yang kemarin kita amankan," ucapnya.

Sukadi mengatakan akibat suara ledakan tersebut membuat para remaja tersebut lari karena ketakutan.

"Tapi ledakan itu tidak mengarah ke orang gitu ya, hanya ledakan begitu saja, akhirnya orang itu, anak-anak itu merasa ketakutan," tuturnya.

Baca juga: 9 Polisi Diperiksa Terkait 7 Mayat di Kali Bekasi, Awalnya Lihat Ada Ajakan Tawuran di Live IG

Sebelumnya diberitakan, geger ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu (22/9/2024). 

Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.

Tujuh jenazah juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses identifikasi. 

Diduga kuat para korban nekat melompat karena takut kena patroli polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menuturkan bahwa tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena berupaya kabur dari tim patroli polisi.

Dia bilang dalam mengusut kasus ini, pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.

"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adwanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto.

Karyoto mengakui ada tim patroli Polisi yang sedang berupaya mencegah tawuran pada dini hari.

Petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.

Karyoto menuturkan ada informasi awal bahwa kelompok remaja yang berkumpul beralasan ingin merayakan ulang tahun.

Menurut dia, polisi juga masih mendalami informasi tersebut.

"Informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya, mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini," ujar Karyoto.

Baca juga: Identifikasi Sulit: 7 Mayat yang Ditemukan di Kali Bekasi Sudah Membusuk, Baru 5 Keluarga Melapor

Dia menekankan pihaknya juga mempertanyakan kelompok remaja berada di lokasi pada pukul 03.00 dini hari.

"Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini