News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Kesejahteraan Buruh, Sarbumusi Dorong Revisi UU Cipta Kerja

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (DPP K-Sarbumusi) memperingati hari lahir (harlah) yang ke-69 tahun.

Sarbumusi didirikan pada 27 September 1955 silam di Pabrik Gula Tulangan Sidoarjo.

Pada peringatan kali ini, Presiden Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin, menyerukan beberapa isu penting tentang ketenagakerjaan dan perburuhan.

Irham meminta pemerintah baru, Prabowo-Gibran memperhatikan beberapa isu krusial terkait kesejahteraan buruh dan pengembangan sektor ketenagakerjaan. Salah satunya adalah soal Undang-Undang Cipta Kerja.

Pemerintahan baru nanti, menurut Irham, perlu membuka ruang dialog yang lebih luas dan mengkaji ulang soal UU Cipta Kerja.

Ia menekankan perlunya revisi UU Cipta Kerja agar lebih berorientasi pada penyeimbangan antara pertumbuhan ekonomi, produktivitas dunia usaha dan kesejahteraan buruh yang optimal.

"Kami mendorong pemerintahan baru Prabowo-Gibran untuk membuka ruang dialog sosial guna mengevaluasi, mengoreksi dan melakukan revisi kembali UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan peraturan turunannya," kata Irham melalui keterangan tertulis, Minggu (29/9/2024).

Selain itu, Irham juga menekankan pentingnya kesejahteraan buruh.

Dirinya mendorong pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan upah minimum yang berkeadilan bagi para pekerja.

“Kami mengharapkan kebijakan yang berpihak kepada buruh dan memastikan bahwa setiap pekerja di Indonesia mendapatkan haknya, termasuk upah yang layak dan adil,” ujar Irham.

Tidak hanya soal kesejahteraan, Irham juga menyoroti pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja di era globalisasi.

“Kita harus siap menghadapi persaingan global dengan membekali buruh Indonesia keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh industri modern,” tambahnya.

Isu lain yang disoroti soal ketahanan pangan dan penguatan sektor ekonomi tradisional.

Dirinya mengaku mendukung upaya pemerintahan baru Prabowo-Gibran dalam menciptakan program ketahanan pangan dan makanan bergizi sebagai bagian integral untuk meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi sektor perekonomian tradisional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini