News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kemlu Ungkap Sejumlah WNI di Lebanon Berubah Pikiran, Awalnya Tak Mau Dievakuasi Kini Minta Pulang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. Militer Israel, Selasa (1/10/2024) menyatakan telah memulai invasi darat ke Lebanon Selatan untuk memerangi Hizbullah.

"Seluruh Kedutaan Besar RI di kawasan juga terus melakukan koordinasi dan terus melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing," katanya.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, 26 Agustus 2020. (Mahmoud Zayyat/AFP)

Utamakan Keselamatan WNI

Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menyusun langkah-langkah terkait meningkatnya serangan Israel ke Lebanon. 

"Kementerian luar negeri, bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan," kata Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).

Presiden memerintahkan Menlu Retno untuk memperhatikan keselamatan serta segera melakukan evakuasi para WNI di Lebanon. 

"Agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan," pungkasnya.

Baca juga: Nasib Israel Hari Ini: Dirudal Iran Houthi, Pasukan Zionis Gagal Kalahkan Hizbullah di Lebanon

Serangan Israel ke Lebanon

Sebelumnya Israel terus melancarkan serangan udara ke wiLayah Lebanon. 

Serangan tersebut salah satunya menyasar kamp pengungsi Ain El-Hilweh di kota Sidon di Lebanon Selatan.

Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selama 24 jam terakhir telah mencapai 95 orang dan 172 orang terluka.

Apabila dihitung sejak 23 September lalu, serangan brutal Israel tersebut menewaskan lebih dari 1.057 orang dan melukai lebih dari 2.950 lainnya. 

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia khawatir terjadi perang dengan skala lebih besar di kawasan Timur Tengah, yang dipicu dari konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, atau yang ternyar Israel versus Iran.

"Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," kata Juru Bicara Kemenlu RI yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu RI, Rolliansyah Soemirat.

Kemlu RI menyatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) harus segera menggelar pertemuan khusus untuk membahas perkembangan terkini di kawasan Timur Tengah. 

Keputusan juga perlu segera diambil dan diharapkan dapat menyudahi keterangan di kawasan.

"Indonesia kembali tekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan," ucapnya. (Tribun Network/dan/fik/wly)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini