"Saya belum dikasih tahu justru, karena saya kebetulan memang sudah mengembalikan dan sampai saat ini tinggal di rumah sendiri."
Dasco memastikan pihaknya akan membahas lebih lanjut terkait tunjangan pengganti RJA.
Masih Dikonsultasikan dengan Kemenkeu
Meski rencana ini sudah menuai polemik, nominal tunjangan perumahan bagi anggota DPR RI belum ditentukan.
Hal itu disampaikan Sekjen DPR RI, Indra Iskandar.
Indra menyatakan, pihaknya masih akan berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait besaran tunjangan perumahan ini.
"Kami akan masih mengkonsultasikan kembali dengan Kementerian Keuangan setelah kami mendapatkan harga yang fix di lapangan seperti apa," katanya, Jumat.
Baca juga: Rumah Jabatan Anggota DPR Bakal Diganti Tunjangan Perumahan? Dasco: Saya Belum Dikasih Tahu
Selain itu, kata Indra, pihaknya juga masih menunggu pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), yakni BURT.
Nantinya, Kesetjenan DPR akan melapor kepada BURT terkait besaran tunjangan perumahan.
"Jadi memang ini membutuhkan waktu ya, tapi saya berharap nanti setelah alat kelengkapan dewan terbentuk ini akan kami laporkan berdasarkan hasil survei kami, range-nya seperti apa," ujarnya.
Didukung Demokrat
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron telah menyatakan dukungannya terkait wacana pemberian uang tunjangan rumah untuk anggota DPR RI.
Herman berdalih, butuh biaya perawatan yang besar untuk menempati RJA.
“Ini masalah kondisi saja, kalau hitung-hitungannya bahwa kelayakan hunian itu memang membutuhkan biaya operasional yang lebih besar,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Ia menilai, uang tunjangan perumahan menjadi solusi bagi anggota DPR RI yang memiliki rumah yang jauh.
Sebab, mereka dapat menyewa rumah yang dekat dengan Senayan.
Baca juga: Anggota DPR: Tunjangan Perumahan Tidak Cukup