Hasto kemudian mengungkit Pilpres 2009, saat Megawati dan Prabowo menjadi pasangan capres dan cawapres.
“Bahkan di kerja sama pilpres 2009 ada kesesuaian platform partai soal tani, daulat ekonomi, dan kedaulatan energi. Sehingga untuk kepentingan bangsa dan negara, semua harus bekerja sama,” kata Hasto.
“Demokrasi apapun bentuknya tetap memerlukan adanya penyeimbang. PDI-P pun memerlukan kritik. Tapi kepentingan bangsa akan dikedepankan PDI-P," tambahnya.
PDIP Dapat Jatah Menteri?
Selain itu, Hasto juga bicara soal desas-desus yang menyebut PDIP bakal mendapat jatah menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hasto mengatakan, susunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
PDIP disebutnya akan selalu menghormati keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih.
Baca juga: 3 Fakta Megawati saat Red Sparks Juara KOVO Cup 2024: Dendam Terbayar, Megatron Panen Trofi
"Kami hormati putusan, karena menteri prerogatif presiden," kata Hasto.
Ia berharap, Prabowo benar-benar akan membentuk zaken kabinet atau kabinet yang diisi dari kalangan ahli.
Hasto berpendapat, zaken kabinet sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan di pemerintahan lima tahun ke depan.
"Melihat tantangan yang ada, diharapkan bentuk kabinet yang profesional, zaken kabinet yang menyelesaikan tantangan ke depan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fransiskus Adhiyuda) (Kompas.com)