News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

3 Sosok dari Ormas Islam hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Jadi Calon Menteri Prabowo

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Saifullah Yusuf  atau Gus Ipul minta lima kader NU yang sempat ke Israel segera mengundurkan diri dari kepengurusan NU. Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 orang untuk menempati posisi menteri dan wakil menteri untuk pemerintahannya mendatang.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 49 orang untuk menempati posisi menteri dan wakil menteri untuk pemerintahannya mendatang.

Orang-orang tersebut dipanggil Prabowo ke kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) siang hingga malam.

Dari 49 tokoh tersebut, tiga di antaranya berasal dari organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Mereka adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul; Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Arifah Choiri Fauzi; dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Selain itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, turut dipanggil oleh Prabowo Subianto.

Berikut pernyataan yang mereka sampaikan setelah bertemu dengan presiden terpilih.

Gus Ipul

Gus Ipul mengungkapkan, Prabowo Subianto memintanya untuk menjalankan program supaya tepat sasaran di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Pada dasarnya, Pak Presiden Prabowo ingin segala program di Kementerian Sosial bisa tepat sasaran." 

"Tidak salah sasaran, maka konsolidasi data itu amat sangat dibutuhkan," ucap Gus Ipul di Kertanegara IV, Jakarta, Senin.

Meski begitu, dirinya tak menjelaskan apakah nanti akan kembali menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos). 

Baca juga: Irit Bicara saat Ditanya Susunan Kabinet Prabowo, Gibran: Saya Hanya Dapat Sedikit Bocoran

Namun, hal yang pasti ialah Prabowo memintanya untuk mengurus supaya bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.

"Tunggu besok aja kalau itu, tunggu besok kalau itu, tapi intinya dia berharap data-data baik untuk kepentingan bansos atau kepentingan kepentingan yang lain itu harus akurat, harus valid." 

"Sehingga nanti program pemerintah itu tepat sasaran dan diharapkan nanti benar-benar terwujud satu data," ungkapnya.

Arifah Choiri Fauzi

Arifah Choiri Fauzi enggan berkomentar mengenai peluangnya masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini