Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas berharap pemerintah Prabowo mendatang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu bisa dilakukan melalui pengucuran pembiayaan lewat dunia perbankan untuk mendorong tumbuhnya investasi sehingga tersedianya lapangan kerja.
Baca juga: Lewat Pelatihan Pengelolaan Bisnis, 40 UMKM di Jabar Didorong Naik Kelas
"Pemerintah harus mengambil langkah-langkah di antaranya dengan meningkatkan peran dunia perbankan lewat pengucuran kredit/pembiayaan bagi mendorong tumbuhnya investasi, tersedianya lapangan kerja dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi," kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya diperlukan adanya affirmative action dari pihak pemerintah dan dunia perbankan itu.
Hal itu dikarenakan selama ini jumlah kredit/pembiayaan yang dikucurkan oleh dunia perbankan kepada UMKM pada tahun 2024 baru berada pada angka 20 persen dari total kredit/pembiayaan.
"Padahal jumlah pelaku UMKM sekitar 64,2 juta atau 99,99 persen dari total pelaku usaha yang ada. Sementara usaha besar yang jumlah pelakunya hanya 0,01 persen atau 5.550, mendapat 80 persen dari total kredit/pembiayaan yang ada. Hal ini tentu sangat tidak kita harapkan apalagi kita punya mimpi untuk menjadi negara maju," tegasnya.
Anwar Abbas berharap pemerintahan Prabowo dapat meningkatkan persentase kredit/pembiayaan kepada UMKM secara lebih signifikan lagi.
"Misalnya mencapai angka sekurang-kurangnya 50-60 persen dari total kredit/pembiayaan yang disalurkan. Bila ini bisa terjadi maka pengelompokan pelaku usaha di negeri ini tentu akan bisa seperti di Singapura dimana tidak ada lagi kelompok usaha mikronya karena mereka sudah naik kelas ke kelompok usaha kecil dan menengah," terangnya.
Baca juga: 4 Ketum Partai yang Sudah Menghadap Prabowo, Kandidat Kuat Calon Menteri
Sehingga kata Anwar Abbas diharapkan struktur dan bentuk dunia usaha di Indonesia akan berubah dari yang tadinya seperti piramid menjadi seperti belah ketupat.
"Dimana usaha kelas atas sekitar 2 persen, menengah 95 persen dan kelas bawah 3 persen. Sehingga dengan demikian diharapkan kesenjangan dan perbedaan sosial ekonomi yang terjadi selama ini akan bisa dipersempit," lanjutnya.
Hal ini menurut Anwar Abbas sangat diperlukan sebab dengan persatuan dan kesatuan itulah Indonesia akan dapat menggapai cita-cita yang diharapkan.
"Bagi terwujudnya negeri ini, menjadi negeri yang maju dan berkeadilan dimana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia," tandasnya.