News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Penerimaan Negara Akan Pisahkan Ditjen Pajak dan BC dari Kemenkeu, Begini Tanggapan Pengamat

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto. Salah satu visi-misi saat menjadi Presiden RI adalah memisahkan Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak dari struktur organik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh yang akan menduduki posisi menteri Dan wakil menteri serta kepala badan di kabinet pemerintahan yang akan dipimpinnya.

Pemanggilan itu dilakukan Prabowo di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin dan Selasa 14-15 Oktober 2024. 

Sejumlah tokoh yang datang memenuhi panggilan Prabowo ke Kertanegara diantaranya masih merupakan muka-muka lama atau yang saat ini menjabat di kebinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin salah satunya menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI). 

Kepada awak media, Sri Mulyani dengan gamblang menyatakan bahwa ia diminta Prabowo untuk membantu pemerintahannya dengan posisi yang masih sama yakni sebagai menteri keuangan.

"Pada saat pembentukan kabinet beliau (Prabowo Subianto) meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali," kata Sri Mulyani seusai bertemu Prabowo di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Baca juga: Kementerian Keuangan Targetkan Sita Aset BLBI Senilai Rp 2 Triliun di Tahun 2025

Sri Mulyani juga menepis rencana perombakan Kementerian yang akan dipecah dengan membentuk Badan Penerimaan Negara atau BPN yang selama ini justru digembar-gemborkan Prabowo dalam beberapa kesempatan terutama saat masa kampanye. "Enggak ada (Kemenkeu dipisah)," katanya.

Janji Prabowo yang akan membentuk Badan Penerimaan Negara sejatinya merupakan langkah yang tidak main-main dan serius, bahkan hal tersebut sudah masuk dalam Asta Cita yang menjadi visi misi Prabowo-Gibran. 

Inti visi-misi tersebut akan memisahkan Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak dari struktur organik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Badan tersebut nantinya bertugas meningkatkan rasio pajak. Cita-cita tersebut tentu diapresiasi dan disambut suka Cita banyak pihak ditengah harapan menggenjot pendapatan negara. 

Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik, Yanuar Rizky menyebut pembentukan Badan Penerimaan Negara atau BPN oleh Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai positif untuk keuangan negara kedepannya. Menurutnya, rencana pembentukan badan tersebut dapat berperan pada fokus mendongkrak pendapatan negara. 

Yanuar menuturkan bahwa dari sisi objektifitas, tujuan pembentukan BPN tersebut sangat bagus. Selain itu, menurut Yanuar, pembentukan BPN juga akan mengurangi tugas dan fungsi dari seorang Menteri Keuangan yang saat ini terlalu luas.

“Jadi, sepanjang waktu reorganisasi kelembagaannya dapat singkat konsolidasinya, akan positif bagi fokus penerimaan negara,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Senin 14 Oktober 2024.

Namun, Yanuar mengakui, penataan kelembagaan ataupun organisasi BPN pasti akan membutuhkan waktu. “Dari sisi objektif, ya tujuannya bagus,” ujarnya.

Janji Politik Prabowo

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini