TRIBUNNEWS.COM - Maruf Amin mengaku, akan kembali mempimpin pesantren dan berdakwah usai lengser dari jabatannya sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Selain itu, Maruf Amin mengemban tugas baru, yakni sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal ini disampaikannya saat silaturahmi perpisahan dengan seluruh pegawai dan staf kantor sekretariat wakil presiden (setwapres), Kamis (17/10/2024).
"Saya kembali memimpin pesantren, saya berdakwah, dan saya ada tugas baru lagi," ucapnya di Auditorium Setwapres, Istana Wapres, Jakarta.
"Saya kembali ke politik karena saya jadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," imbuhnya.
Menurutnya, berjuang di jalur politik harus dimaknai sebagai sebuah pengabdian.
"Jadi saya jadi kiai dan politik, itu pengabdian. Politik itu harus dimaknai sebagai pengabdian," ucapnya.
Wapres Maruf kemudian mengatakan, politik sebagai jihad islah.
"Jihad dalam arti perbaikan melalui jalur politik, ya, untuk melakukan perbaikan," ungkapnya.
"Ada bisa melalui jalur dakwah itu juga jihad, melalui pendidikan itu juga jihad, melalui ekonomi itu juga jihad, melalui politik pun jihad," imbuh Maruf.
Diundang Pelantikan Presiden
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menyambangi rumah dinas Wapres Maruf Amin di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2024).
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Maaf Kalau Saya Banyak Tidak Baiknya Tak Perlu Dipoles atau Dibranding
Ia mengatakan, kedatangannya untuk menyerahkan undangan pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kami menyampaikan rencana hajat kami tanggal 20 Oktober, yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober. Kami mengundang beliau untuk hadir dalam acara itu," kata Muzani saat ditemui di rumah dinas Maruf Amin, Senin.
Menurut Muzani, atas undangan itu, Maruf menyampaikan harapannya agar proses pelantikan Prabowo-Gibran berlangsung baik dan lancar.