Sumitro menamai Prabowo dengan nama adik laki-lakinya sendiri yang terbunuh dalam insiden melawan Pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang selama Revolusi Nasional Indonesia.
Ayah Prabowo merupakan seorang pakar ekonomi dan juga politisi Partai Sosialis Indonesia yang saat itu baru saja selesai menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Natsir pada April 1952.
Ibunda Prabowo, Dora Marie Sigar (1921–2008) adalah seorang Kristen Protestan dari keturunan Minahasa, yang berasal dari keluarga Sigar-Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara.
Mereka menikah di Utrecht, Belanda.
Dikutip dari wikipedia, Prabowo Subianto memiliki dua kakak perempuan.
Yakni Bianti Djiwandono yang lahir pada tahun 1948 dan Maryani Djojohadikusumo yang lahir pada tahun 1950.
Kakak sulung Prabowo, Bianti, menikah dengan Sudrajad Djiwandono, Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1993 hingga 1998.
Sedangkan kakak perempuannya, Maryani, menikah dengan pengusaha Prancis Didier Lemaistre, yang meninggal pada tahun 2018.
Adik laki-laki satu-satunya adalah Hashim Djojohadikusumo lahir pada tahun 1954.
Hashim adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan aset tersebar di seluruh dunia mulai dari Indonesia hingga Eropa dan Amerika Utara.
Hashim sangat membantu Prabowo dalam membangun Partai Gerindra dan mencalonkan Presiden RI.
Dari Keluarga Djojohadikusumo
Prabowo merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo yaitu seorang pendiri Bank Negara Indonesia.
Beliau juga adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.
Keluarga Djojohadikusumo merupakan keturunan dari Raden Tumenggung Kertanegara, yang merupakan panglima laskar Pangeran Diponegoro.