Ia menekankan pentingnya pembelajaran yang berkesadaran. Menurutnya, sistem pendidikan harus mampu membuat siswa tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga memahami proses belajar itu sendiri.
Pendidikan yang berkesadaran menurutnya akan menuntun siswa untuk berpikir kritis, memahami perbedaan perspektif, dan membangun kesadaran diri yang kuat dalam konteks sosial dan budaya yang beragam.
Selain itu, ia juga mendorong agar pendidikan nasional menjadi lebih bermakna.
Pendidikan bermakna menurutnya, adalah pendidikan yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Kata dia, pendidikan harus mampu memberikan siswa keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia modern, termasuk penguasaan teknologi, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan komunikasi. Dia juga menekankan pentingnya pendidikan yang menyenangkan.
"Belajar harus menjadi sebuah proses yang menyenangkan, bukan beban bagi siswa," ujarnya.
Ia percaya bahwa pendidikan yang menyenangkan akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan memaksimalkan potensi mereka.
Dalam reformasi pendidikan nasional, ia mendorong kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Dirinya percaya bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan dukungan dari semua pihak.
Dengan pendekatan yang mindful, meaningful, dan joyful, ia berharap Indonesia dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga unggul dalam karakter dan siap menghadapi tantangan global.