Gunung Tidar menjadi pusat kerajaan gaib di Pulau Jawa karena dihuni oleh serangkaian bangsa jin sehingga siapapun yang masuk ke area Gunung Tidar dipastikan akan tewas.
Sebuah legenda pernah menyebutkan, di Gunung Tidar pernah terjadi pertempuran selama 40 hari 40 malam antara seorang wali dari Persia Syekh Subakir, melawan raja jin Tanah Jawa Sabdo Palon.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, konon Pulau Jawa disamakan dengan bentuk perahu yang terombang-ambing oleh gelombang laut, yang sewaktu-waktu bisa terbawa arus dan berpindah tempat.
Kemudian, salah satu dewa dari khayangan turun ke Bumi dan menancapkan paku yang kini bertransformasi menjadi Gunung Tidar.
Suatu ketika seorang ulama asal Persia bernama Syekh Subakir bermaksud menyucikan Pulau Jawa dengan menyebarkan agama Islam dan mendarat di desa Trunan, sebuah desa di lereng gunung yang tinggi.
Rombongan ini memutuskan untuk menyusuri tebing menuju puncak gunung, setelah melihat keadaan puncak yang sepi tanpa penghuni.
Di sana ia rupanya bertemu dengan bangsa jin yang menguasai tempat tersebut.
Dia pun berperang dengan bangsa jin dengan menancapkan tombak raksasa di Gunung Tidar.
Hal itu membuat bangsa jin yang terlanjur berkuasa menyesatkan manusia terusir dari Pulau Jawa. Mereka lantas melarikan diri ke wilayah utara dan selatan Pulau Jawa.
Namun, saking kuatnya keberadaan makhluk gaib di puncak tersebut menyebabkan gangguan jiwa pada murid-murid Syekh Subakir.
Akhirnya, satu per satu, mereka meninggal, meninggalkan Syekh Subakir sendirian di puncak gunung yang menakutkan.
Kemunculan Sabdo Palon
Keributan di Gunung Tidar rupanya sampai ke telinga Sabdo Palon, sosok legendaris Tanah Jawa di Gunung Tidar.
Menurut legenda, Sabdo Palon merupakan sosok raja jin Gunung Tidar, yang kesaktiannya membuat angker Pulau Jawa.
Wujud Sabdo Palon digambarkan identik dengan Semar dalam lakon pewayangan Mahabharata versi Jawa.