TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10/2024) kemarin.
Agenda utama rapat perdana adalah pemberian arahan Presiden Prabowo Subianto kepada para menteri.
"Agendanya satu arahan presiden saja. Jadi mungkin ini arahan presiden untuk pertama, sidang pertama kan," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, di Istana.
Tujuan pemberian arahan tersebut yakni agar para menteri mengerti apa yang menjadi target dan cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam pemerintahan.
"Jadi kita harus dengarkan arahan beliau supaya kita bisa langsung mengaplikasikannya di kementerian dan lembaga masing-masing," katanya.
Sidang paripurna perdana pemerintahan Prabowo kali ini bertema "Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045."
Adapun rapat diikuti 48 Menteri dan 12 pejabat setingkat menteri tanpa dihadiri wakil menteri.
Berikut dirangkum Tribunnews.com sejumlah poin penting dari arahan Prabowo Subianto:
Kurangi Seminar dan Perjalanan Dinas
Prabowo ingin para menteri untuk menelusuri lagi alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Saya minta menteri keuangan, semua Menko dan menteri telusuri lagi alokasi APBN, pelajari lagi DIPA, saya minta detail. Kegiatan yang seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, banyak konferensi dan perjalanan luar negeri mohon dikurangi," kata Prabowo dalam arahannya.
Prabowo menekankan pentingnya pemerintah untuk memberikan contoh.
"Jangan mengada-ada studi banding belajar pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," kata dia.
Prabowo sendiri mengatakan nama Kabinet Merah Putih sebagai simbol persatuan dan kebersamaan.