Prabowo menyadari jumlah menteri yang ditunjuknya lebih banyak dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
Namun, Prabowo memiliki alasan di balik penunjukkan 48 menteri tersebut.
Ia mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan penduduk terbanyak keempat di dunia.
"Ini memang lebih banyak dari pemerintah sebelumnya, jumlah ini saya sadari memang tergolong besar," jelas Prabowo.
"Tapi bangsa kita bangsa yang besar, kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk. Dari luas wilayah kita sama dengan Eropa, di mana Eropa terdiri dari 27 negara, kita satu negara."
"Mengelola Eropa itu memerlukan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri," sambungnya.
Mantan menteri pertahanan itu menganggap, tak ada ada yang perlu dipermasalahkan dari banyaknya jumlah menteri di kabinetnya.
Tak Ada Pejabat Kebal Sanksi
Presiden Prabowo Subianto mengingatkan para menteri di Kabinet Merah Putih bahwa tidak ada pejabat yang "kebal" dari sanksi.
Prabowo memberikan wewenang kepada menterinya untuk mencopot pejabat yang dianggap menghambat kinerja atau malah bikin susah.
"Tidak ada orang di sini yang kebal. Yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot. Dan suruh tinggal di rumah saja, daripada bikin susah kita," tegas Prabowo.
Presiden juga meminta agar para menteri bersikap lebih berani dalam menjalankan tugas mereka.
Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat, tanpa ragu-ragu.
Prabowo mengungkapkan keprihatinan mengenai anggapan bahwa birokrasi di Indonesia yang dikenal rumit.
"Kalau anda tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah anda, laporkan, kita segera ganti. Begitu banyak orang yang mau mengabdi," katanya.