“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Pidato HUT Proklamasi 1963)
15. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta : “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
16. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare : “Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat/ Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).
17. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo : “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)
18. Pesan Pahlawan Nasional Sutan Sjahrir : “Perjuangan untuk kebebasan harus terus dilakukan. Jangan berhenti berkarya untuk bangsa.“
(Disampaikan pada tahun 1946, dalam pertemuan dengan para pemuda di Jakarta).
19. Pesan Pahlawan Nasional H.O.S Tjokroaminoto : “Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berbuat baik dan membantu masyarakat yang kurang beruntung.“
(Disampaikan Dalam ceramah-ceramahnya pada awal 1920-an, saat memimpin Sarekat Islam).
20. Pesan Pahlawan Nasional Martha Christina Tiahahu: “Jadilah pejuang yang berempati; setiap tindakan untuk membantu sesama adalah bentuk perjuangan.“
(Disampaikan Dalam aksinya melawan penjajah pada tahun 1818, menunjukkan kepedulian terhadap rakyat).
21. Pesan Pahlawan Nasional Dr. Wahidin Sudirohusodo: “Kerja keras dan kejujuran adalah fondasi bagi kemajuan bangsa. Tanpa keduanya, kita tidak akan mampu mencapai cita-cita.“