Menurutnya, undangan agar Indonesia ikut serta dalam KTT G7 merupakan suatu kehormatan.
"Kita diundang juga karena ini berarti sesuatu kehormatan Indonesia dianggap juga pantas diundang ke G7," ucapnya.
Prabowo mengatakan, sejumlah agenda lawatannya yang dimulai pada pekan ini.
"Antara lain menghadiri KTT APEC di Peru dan G20 di Brasil, juga ada undangan kunjungan kenegaraan ke pemerintah Tiongkok, kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat, dan juga kunjungan kerja ke Inggris untuk menjumpai perdana menteri Inggris," tuturnya.
Ia menegaskan, dirinya mesti berangkat ke sejumlah negara itu dalam rangka memenuhi undangan dan mewakili Indonesia.
"Jadi hal-hal ini tidak bisa saya hindari karena semua punya nilai strategis. Juga berhubungan juga dengan keadaan ekonomi kita karena kita harus berunding, harus juga menggali potensi-potensi yang ada dan menyelesaikan masalah-masalah yang krusial dan yang strategis dengan kelompok-kelompok negara tersebut yang bisa dikatakan merupakan blok-blok ekonomi yang sangat penting, sangat krusial untuk kelangsungan hidup ekonomi kita."
"Karena itu saya merasa perlu untuk kumpulkan saudara-saudara, menyampaikan beberapa pengarahan selama saya sedang berada di luar negeri," ungkapnya.
Kunjungan kenegaraan pertama Prabowo, yaitu ke Beijing, RRT pada 8–10 November 2024 atas undangan dari Presiden Xi Jinping.
Mengutip keterangan Kementerian Luar Negeri, Prabowo akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan pimpinan tinggi RRT lainnya pada lawatan ke Beijing,
Selesai dari Tiongkok, Prabowo dijadwalkan akan berkunjung ke KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.
Meski akan melakukan lawatan, Prabowo menegaskan bahwa ia bisa melakukan rapat melalui daring.
"Tetapi saya kira dengan teknologi sekarang, ada v con dan sebagainya. Jadi hal-hal yang saya anggap penting kita bisa melaksanakan suatu pertemuan melalui video conferencing," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Reza)