"Eh jamnya mati," kata putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ini.
Kemudian, Gibran kembali berkeliling di ruang kelas.
Kunjungannya ditutup dengan foto bersama guru dan juga siswa SD Inpres 103 Hasanuddin.
Adapun dalam kunjungan ini Gibran didampingi anggota DPR RI, Andi Amar Sulaiman; Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif; dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin Aminullah.
800 Paket Makanan
Andi Iqbal Najamuddin Aminullah mengatakan, total ada 800 paket makan yang dibagikan dalam kesempatan ini.
Jumlah paket tersebut disesuaikan dengan jumlah siswa. Paket makanan ini telah diukur dan ada takaran nilai gizinya.
“Kandungan karbohidratnya berapa, protein berapa dan lemaknya berapa semuanya sudah oleh tim gizi dari Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Andi menyebut, nilai satu paket makan ini, yakni Rp15 ribu.
“Arahan dari pusat bahwa nilai makanan itu Rp15 ribu, jadi kita usahakan,” ucapnya.
Baca juga: Mendagri Minta Pemda Dukung Program Prabowo Termasuk Makan Gratis, Singgung Anggaran Rp1200 T
Ia lantas menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dan petunjuk teknis terkait mekanisme dari program makan bergizi gratis.
“Juknis belum ada, namun mekanisme anggaran dan pemberiannya yang mengelola siapa masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” terangnya.
Meski begitu, dirinya memastikan bahan baku yang digunakan pada paket makanan ini akan menggunakan bahan lokal yang ada di daerah Sulsel.
“Bahan baku dan komponen menu ini ada di daerah, seperti ayam, tahu, nasi dan sayur-sayuran dan buah-buahannya semuanya ada di daerah,” tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMaros.com dengan judul: Satu Kalimat Gibran saat Bagi-bagi Makan Siang Gratis di Maros, Jam Dinding Ruang Kelas Jadi Pemicu.
(Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Timur.com/Nurul Hidayah)