"Kita juga harus memperkuat dan memperbaiki sistem dan peningkatan kapabilitas serta integritas sumber daya manusia dari teman-teman BPN itu sendiri juga. Ini dari sisi internal kami," kata dia.
Baca juga: Ayah dan Anak di Jambi Dikeroyok Usai Memanen Sawit, Pelaku Disebut Anggota Mafia Tanah
Meski begitu kata politikus Golkar tersebut, terdapat juga faktor dari eksternal yang menjadi oknum dalam perkara sengketa tanah.
Adapun 30 persennya kata dia, merupakan komponen para pemborong tanah dan 10 persennya melibatkan oknum-oknum dari pejabat notaris atau PPAT.
"Kemudian oknum-oknum yang lain termasuk oknum-oknum Bimantara. Bimantara itu singkatan dari bisnis makelar dan perantara. Atau Permata, Persatuan Makelar Tanah. Nah itu juga pasti terlibat di dalam elemen-elemen itu," kata dia.
Dengan adanya data tersebut, Nusron meminta kepada publik dan juga internal dari Kementerian ATR/BPN untuk mengedepankan sikap waspada.
Sebagai informasi, dalam agenda pembukaan Rakor ini turut hadir Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono, Kepala BIN Herindra, Menteri Pertahanan RI (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin.