News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KTT APEC 2024

Kisah Menempuh Perjalanan 39 Jam Meliput KTT APEC 2024 di Peru: Harus Konsumsi Obat Tidur

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi Tingkat Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) 2024 telah resmi rampung digelar di Lima, Peru pada 10-16 November 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) 2024 telah resmi rampung digelar di Lima, Peru pada 10-16 November 2024. Presiden RI, Prabowo Subianto telah menghadiri secara langsung kegiatan akbar tahunan tersebut.

Tribunnews menjadi satu dari 4 media dari Indonesia yang berkesempatan meliput secara langsung konferensi tingkat tinggi yang dihadiri oleh 20 kepala negara itu.

Ada banyak pengalaman suka dan duka yang dirasakan wartawan Tribunnews selama meliput KTT APEC 2024. Satu di antaranya adalah pengalaman menempuh penerbangan puluhan jam dari Jakarta hingga akhirnya sampai di Peru.

Baca juga: Di KTT APEC Peru Presiden Prabowo Desak Perdagangan Antar-Negara yang Lebih Adil

Jika ditotal, lama perjalanan dari Jakarta hingga ke Peru bahkan menghabiskan 2 hari penerbangan. Dengan lamanya waktu itu, rombongan awak media harus menenggak obat tidur hingga tidak mandi selama perjalanan.

Kami berangkat lebih dahulu dibandingkan Presiden Prabowo pada 9 November 2024 malam. Keberangkatan dimulai dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandar Udara Internasional Doha, Qatar. 

Perjalanan itu memakai maskapai Garuda Indonesia dengan menempuh waktu selama 8 jam penerbangan. Karena berangkat malam, kami tidak begitu sulit untuk melewati waktu tersebut.

Namun, kami harus menunggu transit selama 8 jam di Bandar Internasional Hamad, Doha, Qatar. Di sana, saya dan dua rekan sesama jurnalis mengisi waktu dengan berkeliling dengan megahnya bandara yang disebut nomor satu dunia.

Wajar saja, bandaranya memang cukup berbeda dengan bandara yang ada di Indonesia. Bandaranya sangat luas dengan 600.000 m2 atau lebih besar 30 persen dari bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Kedatangan kami langsung disambut kios barang-barang branded yang berjejer di sepanjang terminal tunggu maupun keberangkatan. Di sisi kanan dan kiri juga berderet kios restoran premium yang tak bisa dibeli pegawai gaji UMR di Indonesia.

Belum lagi adanya hutan tropis buatan yang berada di tengah bandara tersebut. Saya dan rekan jurnalis yang tidak sanggup untuk mengeksplore seluruh isi bandara itu memilih tidur di kursi panjang di tempat tersebut.

"Enggak salah ini jadi bandara nomor satu dunia," ucap Yakub yang juga jurnalis dari Media Indonesia yang turut serta dalam rombongan tim media KTT APEC 2024.

Waktu pun tidak terasa sudah menunjukkan waktu untuk boarding masuk pesawat. Kali ini, rombongan memakai pesawat Qatar Airways untuk membawa dari Qatar menuju Bandar Udara Internasional Sao Paulo, Brasil.

Baca juga: Gaya Prabowo Foto Bareng Pemimpin Negara APEC 2024, Diapit PM Jepang dan Kepala Negara Hongkong

Kali ini, waktu tempuh menuju bandara itu selama 15 jam. Berbeda dari sebelumnya, kali ini rasa bosan cukup bisa kami rasakan karena berangkat pada matahari terbit.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini