News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terduga Teroris Ditangkap

Sosok 8 Terduga Teroris NII yang Ditangkap Densus 88 di Sumatera dan Jabar, Ada Ketua Komando Perang

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bendera NII. Densus 88 Antiteror Polri menangkap 8 terduga teroris kelompok NII.


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan petinggi terduga teroris kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di beberapa wilayah Indonesia.

Sosok kedelapan terduga teroris tersebut masing-masing berinisial NAA, JN, ER, IS, SW, DYT, MA, dan SY.

Tersangka pertama berinisial NAA diketahui ditangkap di depan ATM BANK BRI Sigambal, Jalan HM Said No 310, Perdamean, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Selasa (19/11/2024) pukul 06.02 WIB.

NAA ialah Komandan Jawatan (KJ) di Komando Perang Wilayah Besar (KPWB) III Sumatera.

Tersangka kedua berinisial JN, ditangkap di depan Villa Elite Jalan Padang Luar-Maninjau, Kabupaten Agam Selasa (19/11/2024) pukul 15.10 WIB.

JN merupakan Komandan Kompas B Imam Bonjol NII Fraksi MYT.

Tersangka ketiga berinisial ER ditangkap di Jorong Lundang, Kenagarian Penampung, Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, Selasa (19/11/2024) pukul 15.09 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS Densus 88 Polri Tangkap 8 Tersangka Teroris Kelompok NII di Beberapa Wilayah Indonesia

Ia diketahui menjabat sebagai bendahara kelompok NII MYT Kompas B Imam Bonjol.

Tersangka keempat IS ditangkap di Jalan Lampung, Kelurahan Ibuah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Selasa (19/11/2024) pukul 15.03 WIB.

IS ialah Sekretaris NII Komando Perang Setempat (Kompas) Sumatera Barat.

Tersangka kelima SW ditangkap di Padang Buli-Buli, Aur Kuning, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (19/11/2024) 15.50 WIB.

SW merupakan Milad NII KPWB Sumatera.

Tersangka keenam DYT ditangkap di Desa Triyoso RT/RW 004/003 Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Prov. Sumatera Selatan Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 05.02 WIB.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di OKU Timur Sumsel, Ini Profil Kedua Pelaku

DYT tergabung dalam kelompok NII Faksi MYT dan menjabat sebagai Kepala Staf KPWB 3 (Komando Perang Wilayah Besar 3) Sumatera Raya.

Tersangka ketujuh berinisial MA ditangkap di Desa Sido Rahayu Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (19/11/2024) pukul 06.45 WIB.

Ia tergabung dalam kelompok NII faksi MYT dan menjabat sebagai Panglima KPWB 3 (Komando Perang Wilayah Besar 3) Sumatera Raya.

Tersangka kedelapan berinisial SY, ditangkap  di Kelurahan Ciisurupan-Cibiru Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/11/2024) pukul 20.20 WIB.

Ia merupakan Imam NII faksi MYT dan Ketua KPSI (Komando Perang Seluruh Indonesia).

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan dari penangkapan kedelapan terduga teroris kelompok NII, Densus 88 menyita 
sejumlah barang bukti.

Di antaranya sejumlah buku, tiga bundel kertas dengan judul Ma'Rifatu Syahadatain, satu baju berwarna merah bertuliskan Relawan pada bagian belakang dan Logo bertuliskan Gardah pada bagian depan.

Sebundel kertas dengan Judul Perjuangan Memperoleh Kedaulatan dan satu bundel kertas dengan Judul Memahami Konsep Politik Ketatanegaraan dan Konsep Gerakan Negara Karunia Allah Negara Islam Indonesia dan beberapa lainnya.

“Kelompok teror atau radikal akan terus berupaya menanamkan pengaruh dan pemikiran radikal kepada masyarakat melalui kegiatan terselubung,” ucap Aswin dalam keterangan, Kamis (21/11/2024).

Pihaknya berharap masyarakat selalu waspada terhadap adanya penyebaran pengaruh radikal dengan memiliki kepekaan terhadap hal tersebut, menjaga diri, keluarga, dan lingkungan, serta menyampaikan kepada pihak berwenang apabila menemukan adanya penyebaran paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara.

“Masyarakat hendaknya waspada dan mampu memilah agar tidak terpengaruh oleh propaganda serta paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara,” ujarnya.

Dua Terduga Teroris NII di OKU Timur

Terduga teroris NII yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan diketahui jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

DYT dan MA disebut sudah dipantau sejak lama Densus 88 Antiteror Polri.

"Pelaku teroris ini sebelum ditangkap sudah lama dipantau Densus 88, kedua ditangkap tanpa perlawanan," kata Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, Rabu (20/11/2024).

Setelah ditangkap keduanya langsung dibawa ke Palembang untuk diintrogasi dan selanjutnya dibawa ke Jakarta.

"Usai digeladah, para terduga pelaku langsung dibawa ke Palembang. Mungkin sudah bergeser ke Jakarta," ucapnya. 

Kapolres mengatakan, penangkapan jaringan teroris di OKU Timur, dilakukan serentak oleh Densus 88 Antiteror Polri di sejumlah tempat Indonesia seperti Jambi, Bengkulu, dan Jakarta. 

Dia mengatakan, kalau dilihat dari tempat kelahiran, DYT dan MA bukan lahir di Kabupaten OKU Timur. 

DYT merupakan kelahiran Brebes, Jawa Tengah dan MA kelahiran Jakarta.

Keduanya sudah lama tinggal dan beristri di OKU Timur.

Lebih lanjut, kata Kapolres, Polri sedang menangani persoalan teroris ini sejak dini.

Jadi tidak tunggu besar dulu baru ditangkap.

"Imbauan kepada masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Jika menemukan mencurigakan agar lebih peka, untuk sampaikan ke pihak berwenang," ujarnya.
   
Dijelaskan Kapolres, kedua terduga teroris OKU Timur sudah melakukan latihan-latihan fisik dan pergi ke beberapa tempat ke luar OKU Timur.

"Saat dilakukan penggerebekan di rumah pelaku teroris, didapati salah satu istri pelaku teroris membakar bendera-bendera jihad," jelasnya.

Diakui Kapolres, kedua terduga teroris ini telah memiliki KTP OKU Timur, dimana sehari-hari pekerjaan mereka berdagang. 

"Satunya berjualan kopi secara online dan satu lagi jualan kosmetik bersama istrinya di pasar," ungkapnya.

Kedua terduga teroris ini sudah lama tinggal di Kabupaten OKU Timur.

Tak hanya itu, kesehariannya terduga ini juga jarang melakukan interaksi dengan warga sekitar.

“Bahkan Kades juga kaget saat penangkapan itu. Sebab kedua terduga teroris ini jarang berinteraksi dengan warga sekitar,” ujarnya.

Terduga teroris ini lanjut Kapolres, merupakan jaringan teroris Sumatera.

Selain itu, terduga teroris ini memang sifatnya bukan sel aktif.

Tetapi keduanya sudah mempelajari aliran paham paham radikal.

Untuk itu, Densus 88 Anti teror sekarang lebih mendeteksi dini.

“Kami dari Polres hanya memback-up. Saya lama gabung di Densus 88, sehingga punya hubungan baik. Mereka minta bantuan apa, kita komunikasikan,” jelasnya

Pada kesempatan tersebut Kapolres mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap orang asing atau tetangga yang jarang bersosilisasi di lingkungan.

"Jika merasa curiga bisa langsung melapor ke Polres OKU Timur," pungkasnya.

(Tribunnews.com/ Reynas/ Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini