Kasus penembakan yang menewaskan AKP Ulil Ryanto Anshari oleh Kabag Ops, AKP Dadang Iskandar, terjadi sekira pukul 00.43 WIB.
Kasus ini terjadi setelah Sat Reskrim Polres Solok Selatan mengungkap dan menangkap pelaku tambang galian C, tambang ilegal.
Awalnya AKP Ulil Ryanyo mendapat telepon dari AKP Dadang terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.
Saat itu, pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.
Lantas di tengah pemeriksaan terdengar suara tembakan dari luar ruangan.
Lantas dilaporkan terlihat Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto tergeletak dengan luka tembakan.
Sementara itu Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.
Mengutip TribunPadang.com, Kasatreskrim AKP Ulil Ryanto mengalami luka di bagian kepala.
Ada dua luka yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.
Kabag Ops AKP Dadang Iskandar diduga menembak AKP Ulil Ryanto menggunakan senjata api pendek jenis pistol.
Barang bukti tersebut sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.
Sementara, korban dibawa ke puskesmas terdekat, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara, Padang, Sumbar.
Namun, nyawa korban tak tertolong.
Korban rencananya akan dibawa ke Makassar, Sulsel untuk dimakamkan.
Korban merupakan alumnus Akpol angkatan 2013.
Dia kelahiran Agustus 1990.
Pelaku berusia 57 tahun dan kelahiran Mei 1967.
(Tribunnews.com/ Tribunpadang.com/ Rima Kurniati/ Tribuntimur.com/ Sayyid Zulfadli)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Cerita Paman Sosok AKP Ulil Ryanto Anshar Polisi Tewas Ditembak Komandan, Dikenal Baik dan Peduli