Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir mengaku pihaknya prihatin Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Apalagi kadernya itu ditangkap saat sedang berkontestasi maju kembali lagi di Pilgub Bengkulu 2024.
"Tentunya kami sangat prihatin terhadap kasus yang menimpa beliau disaat berkontestasi di Pilkada," lata Adies saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).
Golkar, kata Adies, meminta Rohidin untuk bisa mengikuti proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebaliknya, partai berlambang pohon beringin itu merupakan partai yang taat hukum.
"Partai Golkar adalah partai yang taat hukum, kami tentunya akan menghimbau kepada yang bersangkutan untuk mengikuti semua proses hukum yang sedang berjalan," ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan pihaknya juga sedang mengkaji mengenai nasib pencalonan Rohidin dalam Pilgub Bengkulu seusai ditangkap KPK.
"Partai Golkar akan mempelajari dan mengkaji peristiwa hukum yang menimpa kader Calon Gubernur Bengkulu tersebut. Terkait apakah akan memberikan bantuan hukum, masih kami koordinasikan dengan teman-teman Bakumham Partai Golkar dan keluarga yang bersangkutan," pungkasnya.
Ditangkap di Bengkulu
Diketahui KPK menangkap delapan orang dalam giat Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bengkulu, Sabtu (23/11/2024).
Dari delapan orang yang ditangkap, tiga orang dijadikan tersangka, yaitu Rohidin, Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, dan ajudan Rohidin, Evriansyah alias Anca.
Sebelum diterbangkan ke Jakarta, Rohidin diperiksa di Mapolres Bengkulu hingga Minggu (24/11/2024). Ia akhirnya dibawa dari Polres Bengkulu menggunakan mobil inafis dan mengenakan jaket polantas.