News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Kritik PDIP yang Tuding Polisi Cawe-cawe di Pilkada 2024, Mantan Aktivis: Tidak Sesuai Fakta

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus DPP PDIP saat menampilkan foto mendiang mantan Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso dalam konferensi pers tentang dugaan pengerahan anggota Polri alias Partai Coklat pada Pilkada 2024, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/12/2024).

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto juga mengatakan bahwa Jawa Tengah mengalami tekanan yang tinggi dalam masa pilkada serentak 2024. 

"Jawa Tengah menghadapi suatu tekanan yang sangat kuat. Di Boyolali, Bung Ronny (Talapessy) memiliki data yang sangat kuat bagaimana instrumen parcok itu digerakkan sampai terjadi ketegangan," ujar Hasto di TPS 024, Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024).

Jateng disebut kandang Bansos dan Parcok

Provinsi Jawa Tengah dikenal sebagai "kandang banteng" atau penghasil suara terbesar bagi PDI Perjuangan (PDIP) di pemilu legislatif (pileg) maupun pemilu presiden (pilpres). 

Namun kekalahan pilkada Jateng 2024, membuat Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus menyatakan, Jateng bukan lagi kandang banteng melainkan  kandang bantuan sosial (bansos) dan parcok atau partai cokelat. 

Diketahui, partai cokelat diasosiasikan dengan dugaan pengerahan aparat kepolisian untuk suara di Pilkada serentak 2024. 

"Mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi. Tapi sebagai kandang bansos dan parcok (partai cokelat)," kata Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

"Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tetapi sebagai kandang bansos dan parcok," ujarnya. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini