Saya mohon maaf kepada bapak belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada bapak presiden karena saya belajar jadi kstaria dari bapak presdien.
Kepada rakyat Indonesia saya ucapkan terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan yang telah diberikan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagaimana manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, khilaf atau kesalahan yang saya perbuat baik sengaja atau tidak, saya mohon maaf dari lubuk hati paling dalam, karena saya yakin kebenaran dalah milik Allah SWT semata.
Sekali lagi.. saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata. Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti dari amanah dari bapak presiden, saya boleh ada tiada sebagai warga negara tetapi Indonesia harus ada dan terus bergerak.
Apapun situasinya, bagaimanapun keadannya ke depan saya berkomitmen belajar hadir dan memberi solusi kepada negeri dalam kapasitas saya sebagai pendakwah saya tetap bawa persatuan toleransi dan semangat kebangsaan, jadikan keberagaman sebagai kekuatan dan bukan alat pemecah belah.
Dengan penuh keyakinan saya berdoa kepada Allah, agar kepempiman bapak Prabowo diberi kekuatan, semoga langkah-langkah beliau dalam memimpin negeri ini selalu dirahmati dan dimudahkan oleh-Nya membawa Indonesia jadi bangsa adil makmur dan penuh keberkahan.
Akhir kata saya titipkan doa untuk tanah air tercinta, seoga kita kita semua senantiasa beri kekuatan menjaga persatuan, memperkuat semangat kebangsaan dan membawa nama Indonesia harum di mata internasional. Terimakasih.
Viral Hina Penjual Es Teh saat Dakwah
Sebagai informasi, Miftah viral setelah terekam menghina pedagang es teh saat dirinya berdakwah dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Mulanya, Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sambil Terisak, Gus Miftah Mengundurkan Diri dari Utusan Khusus Presiden
"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.
Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.
Sementara, dalam video tersebut, tampak kamera langsung menyorot pria pedagang es teh itu yang hanya diam sembari memanggul dagangan es tehnya.
Usai video tersebut viral, akun Instagram Gus Miftah langsung dibanjiri hujatan dari warganet. (Tribun Jogja/Tribunnews)